Sukses

Lifestyle

Berani Berubah: Daya Tarik Serai Nipis jadi Magnet Anak Muda Minum Jamu di Masa Pandemi

Fimela.com, Jakarta Semenjak pandemi virus corona masuk ke Indonesia banyak bermunculan perpaduan jamu yang dinilai mampu meningkatkan daya tahan tubuh secara alami. Sehingga membantu tubuh menangkal diri dari virus. Mulai dari mpon-mpon, minuman jahe, hingga wedang uwuh mendadak naik daun dan dicari oleh masyarakat Indonesia.

Indonesia sendiri kaya dengan rempah-rempah yang bermanfaat bagi tubuh. Sebenarnya tidak sulit untuk mencarinya di pasaran. Sayangnya, tidak banyak anak muda yang menyukai jejamuan semacam ini. Rasanya yang tidak umum, membuat anak muda sulit mengonsumsi jamu yang baik bagi kesehatan tubuh.

Hal ini dimanfaatkan Hilary Intan untuk mencari alternatif jamu yang menyehatkan namun memiliki cita rasa yang enak dikonsumsi. Sehingga dibuatlah minuman sehat dan segar dengan menggunakan bahan serai dan jeruk nipis.

Hadirnya serai nipis ini berawal dari kecintaan sang ibu membuat mpon-mpon di rumah. Terlebih sang ibu yang bekerja di klinik dan kakaknya masih beraktivitas di luar ruangan menjadikan minum mpon-mpon sebagai rutinitas wajb untuk menjaga daya tahan tubuh.

Tidak menyukai jamu

"Waktu COVID-19 lagi tinggi-tinggi, mama batuk tapi ngga sembuh-sembuh. Kita juga takut sebenarnya. Akhirnya tiap hari minum mpon-mpon sama perasan jahe. Setiap hari," cerita Intan.

Sayangnya, Intan dan kakaknya mengaku tidak terlalu menyukai cita rasa mpon mpon yang aneh di lidah.

"Karena jamu banget. Aku ga suka karena mama pakai gula jawa untuk mpon mpon. Rasanya jadi pekat banget," ungkap Intan.

Sebagai alternatif, Intan memilih meminta ibunya untuk membuatnya wedang uwuh yang tidak terlalu pekat. Sayangnya, karena hanya ada bahan serai dan nipis sehingga dibuatlah wedang uwuh tanpa bahan yang lengkap.

Setelah dicoba, ternyata perpaduan serai dan jeruk nipis ini menghasilkan minuman yang enak dan tidak terlalu pekat. Intan terpikir untuk menjadikannya sebagai alternatif yang jamu yang enak bagi anak muda.

Sebelum dijual ke pasaran, Intan meminta kerabat terdekat yang memang tidak suka jamu untuk mencicipi serai nipis buatannya. Mereka pun menanggapi secara positif dan menilai serai nipis cukup enak dikonsumsi sebagai jamu.

Tak sampai di situ, Intan meminta temannya yang bekerja di di industri bioteknologi untuk memeriksa komposisi gula dan kandungan lain di dalam serai nipis buatannya. Sehingga Intan pun belajar untuk menghitung perpaduan gula agar minuman serai nipis miliknya tetap memberikan manfaat yang maksimal.

Selain itu, telah lebih dulu Intan melakukan riset pasar. Mencari tahu apakah serai nipis sudah ada yang dijual di sekitar tempat tinggalnya. Ternyata, kebanyakan menjual minuman dengan bahan jahe. Belum banyak penjual yang menjajakan serai yang dipadukan dengan nipis. Sehingga Intan menilai ini bisa menjadi peluang bisnis yang baik.

Riset panjang sebelum dijual

Ketika merasa racikan serai nipisnya sudah siap dijual, barulah Intan menjadikannya sebagai sebuah bisnis dengan merek Menoo Rumahan. Karena masih baru menjalankan bisnis kecil-kecilan ini, Intan memilih membuka sistem PO. Sehingga ia lebih bisa mengatur waktu untuk mengerjakan pekerjaannya sebagai desainer interior lepasan sekaligus melayani pembeli serai nipis.

"Sebenarnya udah lama kepikiran untuk buka bisnis tapi makanan. Apalagi aku resign saat COVID-19 jadi pengin banget jualan. Tapi karena kondisi COVID-19 kayak gini jadilah serai nipis ini dibisnisin," ungkap Intan.

Dibantu oleh teman-temannya, Intan bisa mengerjakan pesanan serai nipis yang bisa mencapai 60 botol dalam satu kali buka PO. Intan mengemas serai nipisnya untuk ukuran 250ml dengan harga Rp9ribu saja. Karena rasanya diterima oleh para pelanggannya, ada pelanggan yang meminta Intan untuk membuat kemasan 1 liter.

Setelah berjalan beberapa minggu, Intan berencana untuk menambah topping sebagai variasi. Seperti topping jelly sehingga meningkatkan sensasi menyenangkan dari minum jamu.

 

Mengubah mindset masyarakat

Dengan kehadiran serai nipis ini, Intan mengaku senang. Produknya diterima secara baik di pasaran. Ia pun terbuka dengan segala kritik dan saran yang diberikan oleh pembelinya, mengingat selera orang bisa berbeda-beda. Ini menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi Intan untuk menjaga konsistensi rasa, warna dan khasiat dari minuman serai nipis yang ia buat.

Sebenarnya tidak sulit bagi Intan untuk memasarkan serai nipis buatannya. Terbukti dengan teman-teman di sekitarnya yang akhirnya doyan minum serai nipis ini, padahal sebelumnya mereka sangat menjauhi jamu.

Namun Intan masih menemukan orang yang tidak percaya dengan khasiat serai dan jeruk nipis bagi kesehatan tubuh. Padahal serai nipis ini tidak hanya baik untuk meningkatkan imunitas melainkan juga baik bagi ibu hamil dan menyusui.

Menurut Intan, perlu waktu untuk bagi orang untuk melirik jamu sebagai minuman sehat. Harapannya, serai nipis ini bisa menarik lebih banyak lagi anak muda untuk mengonsumsinya.

Simak video berikut ini

#changemaker

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading