Sukses

Lifestyle

Kenali 6 Warna Keputihan yang Berhubungan dengan Kesehatanmu

Fimela.com, Jakarta Keputihan merupakan cairan yang keluar dari dalam vagina. Munculnya keputihan bisa bersifat wajar apabila terjadi dalam jumlah yang tidak berlebihan. Namun, sebaliknya bisa jadi gejala penyakit apabila datang dengan hal-hal aneh yang membuat diri sendiri tidak nyaman. Misalnya warna yang mencolok, bau yang tidak sedap, teksur, atau rasa sakit yang timbul di area kulit organ kewanitaan.

Oleh karena itu, sebagai perempuan, setidaknya kamu patut mengetahui berbagai warna keputihan yang suatu saat bisa saja muncul di dirimu. Warna keputihan juga memiliki hubungan dengan kesehatanmu, lho. Terutama kesehatan organ intim. So, coba kamu cek artikel berikut ini. Check this out!

Jernih dan elastis. Keputihan seperti ni biasanya muncul setelah berakhirnya masa menstruasimu yang kemunculan awalnya berwarna agak pekat. Coba ambil cairan keputihan pakai jari, lalu regangkan di antara dua jari. Jika berwarna jernih dan elastis setelah direntangkan secara maksimal, itu tanda kalau kamu sedang mendekati masa ovulasi dan keputihan ini bersifat normal.

Jernih dan elastis. (Via: animepicture.website)

Warna putih. Munculnya keputihan macam ini biasanya sebelum dan setelah masa menstruasi. Namum, kamu patut waspada kalau cairan putih yang keluar disertai rasa gatal dan bau nggak sedap seperti amis, bisa jadi hal tersebut jadi tanda-tanda daerah kewanitaanmu mengalami infeksi jamur. Segera berkonsultasi ke dokter adalah langkah tepat.

Warna putih. (Via: bakeryandsnacks.com)

Warna kuning. Kamu patut waspada apabila cairan keputihan yang keluar dari vaginamu berwarna kuning. Sebab, bisa saja ada organisme kuman yang tumbuh dan bersarang di sana, Biasanya, kuman-kuman masuk melalui hubungan seksual. Jika sudah begini, kamu juga perlu mewaspadai pula gejala infeksi gonorhoe, klamida, dan trichomonas. Bakteri jahat jenis mycoplasma hominis dan gardnerella vaginalis juga menjadi penyebab keputihan jenis ini.

Warna kuning. (Via: williamgenske.de)

Warna cokelat. Biasanya keputihan yang datang dengan warna coklat terjadi pada periode haid, kehamilan di awal, atau menopouse. Keputihan ini juga bisa jadi tanda penyakit pada vaginamu. Jika keputihan bersifat abnormal, misalnya disertai dengan rasa nyeri pinggang dan bokong dan bau tidak sedap, kamu patut waspadai mungkin ini tanda awal penyakit kanker serviks atau pelvis inflammatory disease.

Warna kecoklatan. (Via: freevector.com)

Warna hijau. Jika cairan keputihan muncul dalam jumlah besar dan disertai aroma busuk juga nyeri pada organ kewanitaan, kamu wajib curiga kalau keputihan ini menjadi gejala infeksi organ reproduksi. Trichomonas vaginalis merupakan protozoa penyebab cairan keputihan menjadi berwarna kehijauan.Pada level keputiha yang parah, kamu akan mengalami rasa panas dan gatal di sekitar area kewanitaan. Penyebabnya adalah Nisseria gonorrhoe atau GO.

Warna hijau. (Via: wikihow.com)

Warna abu-abu. Keputihan yang keluar dengan warna abu-abu disertai gatal, bau tidak sedap, dan bengkak kemerahan pada sekitar mulut vagina perlu dapat perhatian serius dari dokter. Sebab, bisa jadi disebabkan oleh bakteri berbahaya. Parahnya warna abu-abu diikuti dengan darah dan bersifat encer. Kemungkinan, kamu sedang mengalami kanker.

Warna abu-abu. (Via: abeninger.com)

Apapun warna keputihan yang kamu alami, jika itu terlihat tidak wajar yang ditandai dengan bau atau rasa sakit, kamu bisa langsung menghubungi dokter kelamin untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Jika tidak, bisa saja keputihanmu itu menjadi bakal penyakit serius di kemudian hari. 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading