Sukses

Lifestyle

Kisah Halimah Yacob, Presiden Singapura yang Pernah Hidup Susah

Fimela.com, Jakarta Halimah Yacob, wanita muslim mantan Juru Bicara Parlemen ini dipastikan akan menduduki kursi Presiden Singapura hari ini (13/09/2017). Jadi Presiden wanita pertama Singapura, Halimah Yacob pun memiliki cerita hidup yang berliku. Ya, ia tak serta merta bisa berada di posisinya sekarang tanpa melewati masa sulit dalam hidupnya.

Melansir laman The Straits Times, Halimah Yacob ternyata berasal dari keluarga sederhana, di mana ia sempat membantu ibunya yang harus berjuang menghidupi keluarga dengan berjualan nasi padang dengan gerobak dorong, karena sang ayah meninggal dunia saat ia berusia delapan tahun.

Hal tersebut dilakukan Halimah setiap pagi sebelum berangkat sekolah, mirisnya dengan kondisi tersebut uang sekolahnya pun kerap tak bisa dibayar. Namun, hal tersebut tak menyurutkan semangat Halimah untuk menempuh pendidikan tinggi.

Berutungnya, setelah lulus dari Singapore Chinese Girls' School dan Tanjong Katong Girls' School, Halimah kemudian mendapat beasiswa sebesar 1.000 dolar Singapura dari Dewan Agama Islam Singaura untuk melanjutkan pendidikan tingginya di Fakultas Hukum National University of Singapore.

Sebagai satu-satunya anggota keluarga yang bisa kuliah, ia pun mendapat dukungan dari sang kakak yang saat itu bekerja sebagai petugas penjara, di mana ia menyumbangkan uang sebesar 50 dolar Singapuran setiap bulan untuk membantu menutupi kebutuhan adiknya yang kini menjadi Presiden wanita pertama Singapura.

Meski mendapat sokongan dana, Halimah tak diam dan menikmati saja, ia pun bekerja sebagai pegawai perpustakaan untuk menutupi kebutuhan hidup.

Mengenal Halimah Yacob, presiden wanita pertama Singapura. (Foto: straitstimes.com)

Setelah lulus, Halimah Yacob pun mulai meniti kariernya menjadi praktisi hukum di The National Trades Union Congress (NTUC), di mana ia mewakili para pekerja dan "memperjuangkan keadilan". Selain karier yang cemerlang di NTUC, Halimah Yacob pun menjadi orang Singapura pertama yang menduduki kursi pelaksana Organisasi buruh Internasional (ILO) PBB pada tahun 1999 sampai 2011.

Tak sampai di situ, sebelum terpilih menjadi Presiden Singapura Halimah Yacob juga sudah melang-lang buana di kursi pemerintahan. Pada tahun 2011 ia menjadi Menteri Negara di Kementerian Pengembangan Komunitas, Pemuda, dan Olahraga. Di Tahun 2012 Halimah Yacob menduduki kursi Kementerian Sosial dan Keluarga, dan pada 2013 ia menjadi wanita pertama yang menjabat sebagai Ketua Parlemen.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading