Sukses

Lifestyle

8 Langkah Tepat Saat Mengetahui Kamu Bukan Satu-satunya Bagi Dia

Fimela.com, Jakarta Mengetahui bahwa kita bukan satu-satunya bagi seseorang yang kita cinta tentunya menyakitkan. Mau itu masih gebetan ataupun sudah pacaran, kecewanya tetap akan terasa! Meski hati nggak bisa terima, kadang-kadang fakta yang ada juga nggak bisa menuruti kata hati. Di situlah kekalutan sering terjadi.

Masalah adanya orang ketiga seringkali jadi penyebab seseorang sangat terpuruk. Dampaknya pun nggak cuma muncul sekali, tapi bisa jadi trauma sampai waktu-waktu setelahnya, bahkan mungkin selamanya. Kepercayaan terhadap si dia bisa menghilang dan sulit dikembalikan. Menjalani hubungan pun pasti banyak was-wasnya. Benar-benar bikin serba salah.

Dalam kondisi seperti ini, yang pertama harus dilakukan adalah pastikan pikiranmu jernih. Iya, jika kondisinya begini pasti susah banget menjernihkan pikiran. Nggak apa-apa, ambillah waktu sejenak untuk menenangkan hati dan menjernihkan pikiran. Pokoknya, jangan sampai kamu mengambil langkah apalagi berkeputusan saat hatimu masih kacau.

Setelah hatimu tenang, barulah kamu mulai langkah-langkah teratur yang sudah kamu pertimbangkan matang-matang seperti 8 poin di bawah ini:

1. Kumpulkan bukti-bukti

Ilustrasi relationship. (Foto: unsplash.com/Rodion Kutsaev)

Untuk mengungkap fakta, jangan cuma modal intuisi. Kamu harus punya bukti yang bisa kamu paparkan langsung di hadapannya dan nggak bisa disangkal lagi.

2. Persiapkan diri

Ilustrasi relationship. (Foto: unsplash.com/Roberto Pansolli)

Sebelum membahasnya langsung ke si dia, kamu harus punya "script" lengkap. Bagaimana kondisimu, apa fakta yang kamu temukan, kenapa itu jadi masalah buatmu, serta apa yang kamu harapkan. Jangan sampai nanti omonganmu berbalut emosi dan malah jadi nggak ada poin pentingnya.

3. Bicarakan padanya

Ilustrasi relationship. (Foto: unsplash.com/Yana Tkachenko)

Setelah kamu punya "script" yang matang untuk dibicarakan di hadapannya, pilihlah waktu dan tempat yang tepat untuk membicarakan ini. Usahakan di ruang privat, di mana kamu dan dia akan sangat minim distraksi dan bisa leluasa berbicara mengungkapkan isi hati.

4. Buat timeline untuk penyelesaian masalah ini

Ilustrasi relationship. (Foto: pexels.com)

Jangan sampai berlarut-larut, kamu harus punya plan. Bagaimana caranya agar masalah ini terselesaikan dengan cara yang adil seperti dalam bayanganmu, dan apa yang kamu lakukan jika semuanya nggak terjadi seperti yang kamu bayangkan.

5. Komitmen dengan dirimu sendiri

Ilustrasi relationship. (Foto: pexels.com)

Jangan hanya pasrah mengikuti bagaimana dia ingin menyelesaikan masalahnya. Memang nggak semua bisa berjalan seperti yang kamu mau, tapi setidaknya kalian berkompromi, apa maumu juga didengarkan. Jika itu nggak tercapai, jangan mengorbankan diri sendiri.

6. Siap-siap menerima kemungkinan terburuk

Ilustrasi relationship. (Foto: unsplash.com/Vladislav Muslakov)

Well, kemungkinan terburuk selalu ada. Tinggal bagaimana kamu mempersiapkan dirimu untuk menghadapinya. Jangan cuma pikirkan masalah ini akan selesai seperti maumu saja, tapi juga pikirkan bagaimana kalau masalah ini nggak berakhir sesuai maumu.

7. Curhat ke orang terpercaya

Ilustrasi relationship. (Foto: pexels.com)

Kenapa curhat ke orang terpercaya jadi pilihan terakhir? Karena nggak semua orang merasa nyaman untuk menceritakan masalah pribadinya, apalagi untuk masalah sensitif seperti ini. Seperti apapun endingnya nanti, sesuai dengan harapanmu atau nggak, orang terdekatmu yang kamu percaya ini akan memiliki sentimen tersendiri ke si dia. Jadi daripada ada salah satu pihak yang merasa nggak enak dalam hubungan kalian ke depannya, sebisa mungkin dirahasiakan saja sampai ketahuan hasilnya.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading