Sukses

Lifestyle

Harus Tahu, Ini Gejala Difteri dan Cara Penangannya

Fimela.com, Jakarta Difteri kembali menyerang Indonesia, infeksi yang banyak menyerang anak usia 5-9 tahun dan orang dewasa ini pun dilaporkan telah merenggut tiga nyawa warga di Garut. Ya, diteri memang bisa mematikan, maka itu selain melakukan pencegahan, mengetahui gejala difteri juga penting untuk menghindari risiko kematian.

Terkait gejala difteri, ada dua gejala khas yang perlu diwaspadai. Pertama adalah penderita mengalami demam. Melansir laman Liputan6, demam yang dialami penderita difteri tidak terlalu tinggi. Suhu tubuhnya saat demam pun tak akan setinggi saat mengalami influenza.

Selain demam, gejala khas lain dari difteri adalah sakit tenggorokan, di mana penderita akan merasakan kesulitan saat menelan. Tak sampai di situ, saat mengalami hal tersebut, selaput putih pun akan muncul di tenggorokan penderita yang jadi tanda khas dari penyakit ini.

Biasanya, selaput putih di tenggorokan ini akan muncul dua hari setelah penderita terserang bakteri difteri, yaitu Corynebacterium diphtheriae. Kalau tidak segera di tangani, selaput putih tersebut pun akan menghambat saluran pernafasan hingga menyebabkan kematian.

Kalau sudah melihat gejala ini, segera bawa penderita difteri fasilitas kesehatan untuk mendapatkan penanganan medis. Lalu, untuk menghindari penyakit difteri yang sangat mudah menular ini, jangan ragu untuk memberikan vaksin difteri pada anak. Menjaga pola hidup sehat dan bersih juga jadi salah satu cara untuk menghindari penyakit mematikan ini. 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

  • Difteri merupakan penyakit infeksi akut yang sangat menular dan bisa mengancam nyawa jika tidak segera ditangani.

    Difteri

  • Gejala

Loading