Sukses

Lifestyle

Tak Perlu Galau Belum Menikah, 3 Hal Ini Juga Tak Kalah Pentingnya untuk Diwujudkan

Fimela.com, Jakarta Barangkali menikah telah jadi salah satu tujuan hidup sebagian orang. Ketika mencapai fase tertentu, di umur 20-an misalnya, seseorang akan merasa dirinya sudah layak untuk menikah. Well, kalau umur saja yang jadi pertimbangan kelayakan, sebetulnya kurang tepat juga.

Ada banyak faktor yang bisa jadi penentu kelayakan seseorang untuk menikah, dan umur bukan yang paling akurat. Dari segi fisik, mungkin iya. Tapi memikirkan umurmu sudah cocok menikah sementara pasangannya belum ada, bisa-bisa kamu stres sendiri dan memaksakan kehendak sampai mengabaikan faktor penting lainnnya.

Yang utama untuk menentukan kelayakanmu menikah itu bukan umur, tapi siap atau tidaknya kamu baik secara mental maupun finansial. Ibarat ingin membangun sebuah perusahaan, kamu perlu modal yang mumpuni baik dari segi materi maupun strategi.

Punya atau nggak punya pasangan, kamu tetap harus memastikan kamu benar-benar siap. Nggak ada yang perlu dikhawatirkan, sekalipun di sekitarmu, teman-teman yang sebaya satu persatu mulai menikah. Ada hal-hal yang nggak kalah penting dari pernikahan yang perlu kamu capai di usia 20an. Kalau ternyata kamu belum siap? Ya harusnya tidak apa-apa.

Pernikahan hanya salah satu dari beberapa hal yang mungkin jadi target dalam hidup, bukan satu-satunya. Jadi, ada hal lain yang penting untuk dicapai olehmu.

Selain Pernikahan, 3 Hal Ini Juga Penting Untuk Kamu Capai di Usia 20-an

1. Diri yang lebih matang baik secara mental maupun finansial. Dalam hal kedewasaan, usia tidak bisa jadi jaminan. Jadi sekalipun kamu sudah memasuki usia 20-an, belum pasti kamu sudah mencapai kestabilan emosi, pun dengan finansial. Bisa kah kamu mengatur keuanganmu sendiri? Jika belum, berusahalah sampai bisa sebelum kamu memutuskan untuk menikah.

2. Membahagiakan orangtua sebelum kamu punya keluargamu sendiri. Kelak mungkin waktu dan kesempatanmu bersama mereka akan lebih sedikit karena harus terbagi dengan keluargamu sendiri. Jadi, selagi kamu belum sampai ke tahap sana, puaskan dirimu untuk membahagiakan kedua orangtuamu.

3. Konsistensi sudah tercermin dalam kehidupan sehari-harimu. Apakah kamu seorang yang memiliki rutinitas dan tetap menjalaninya dengan passionate? Bisakah kamu bertanggung jawab terhadap dirimu dan hal-hal lain yang dipercayakan kepadamu? Pastikan jawabannya "iya", sebab setelah menikah, kamu akan menghabiskan seluruh waktumu dengan orang yang sama sesisa umurmu. Kamu juga mungkin akan menghadapi berbagai cobaan dalam rumah tangga. Konsistensimu dalam menjalani rutinitas dan tanggung jawab dalam keseharianmu adalah cerminan kesiapanmu untuk menjalani kehidupan pernikahan.

Kalau kamu sendiri sudah menunjukkan bahwa dirimu siap, bukan tak mungkin pasanganmu atau calon pasanganmu pun akan semakin yakin untuk mengajakmu menikah, kan?

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading