Sukses

Lifestyle

Setelah Ashanty, Radang Selaput Otak Incar Orang-orang Sibuk!

Next

Foto: Novi KomalaAshanty dikabarkan sempat jatuh pingsan saat menjalani syuting film perdananya, Kini Kartini. Namun, dokter yang biasa menangani kesehatan Ashanty mengatakan dia hanya menderita sakit kepala ringan saat berobat pada Sabtu lalu (16/02). Kemudian karena tak kunjung sembuh, Ashanty pun dirujuk ke Rumah Sakit MMC, Kuningan, dan divonis mengidap radang selaput otak sehingga harus menjalani pemeriksaan CT Scan dan Magnetic Resonance Imaging (MRI).

Radang selaput otak bisa terjadi akibat selaput yang melindungi otak mengalami peradangan akibat bakteri atau virus, maupun faktor lain, seperti kanker, luka fisik, efek dari pengonsumsian obat tertentu, hingga yang disebabkan parasit. Pada kasus yang disebabkan virus, tubuh akan terinfeksi saat daya tahan tubuh menurun, seperti yang Ashanty alami. "Saat daya tahan tubuh menurun, virus itu masuk. Apalagi yang saya dengar kesibukan dia sangat padat, jadi pasti kelelahan, lalu langsung drop tensinya. Nah, jadi kalau tegang dan capek, daya tahan tubuh kita akan turun, masuklah virus," jelas ahli saraf Jusuf Misbach, dokter yang menangani Ashanty, Rabu (20/2) kemarin.

Sebelumnya Ashanty sama sekali tak mengeluh sakit, bahkan terlihat sangat sehat. Dia baru mengeluh pusing saat menjalani syuting film. Namun, sebenarnya gejala awal penyakit ini cukup jelas terlihat sehingga bisa dilakukan penanganan sejak dini. Demam secara tiba-tiba, lemas dan mengantuk, tidak haus maupun lapar, sakit kepala hebat, tubuh kejang dan leher kaku, sensitif terhadap cahaya maupun suara, mual hingga muntah-muntah, sampai timbul bercak merah di kulit, adalah beberapa ciri yang mesti diwaspadai.

Next

Ternyata, meningitis pun beragam jenis. Pertama, yang Ashanty idap, adalah meningitis akibat virus yang bisa sembuh lebih cepat sekaligus paling gampang menular. Selanjutnya ada meningitis akibat bakteri yang termasuk peradangan parah karena menimbulkan komplikasi serius. Penyakit serius yang sudah ada sebelumnya juga bisa menyebabkan peradangan otak, misalnya kanker dan lupus, ataupun saat bagian kepala cedera atau memiliki luka bekas operasi. Peradangan ini termasuk dalam meningitis non-infeksi. Terakhir adalah meningitis parasit. Peradangan otak akibat amuba yang masuk tubuh melalui hidung memang jarang terjadi, tapi bisa berakibat fatal karena langsung masuk ke otak dan menghancurkan jaringannya.

Jika terlambat ditangani, meningitis bisa sampai merusak jaringan saraf, otak dan sumsum tulang belakang. Yang paling fatal, tentu kematian. Namun bukan berarti infeksi ini tak bisa disembuhkan. Pertama harus diketahui dulu penyebab utama peradangan selaput otak itu, apakah virus, bakteri, atau sebab lain, untuk menentukan langkah penyembuhan. Beruntung, hasil pemeriksaan MRI Ashanty sendiri menunjukkan hasil positif. Karena peradangan selaput otak ini cepat ditangani dan virusnya sudah terdeteksi, dia tak sampai merusak jaringan otak Ashanty.

Pekerjaan menumpuk atau aktivitas terlalu padat yang tak diimbangi dengan kepedulian terhadap kesehatan pribadi. Mereka-mereka dengan gaya hidup seperti itulah yang bakal menjadi target meningitis selanjutnya, setelah Ashanty. Padahal, pencegahan penyakit ini sebenarnya cukup sederhana, yaitu menerapkan gaya hidup sehat. Selain istirahat cukup dan makan makanan bergizi untuk memperkuat daya tahan tubuh, hidup bersih wajib dimulai dari sekarang. Hindari makan/minum dari tempat yang sama dengan orang dan menutup hidung/mulut ketika bersin atau batuk—karena air liur merupakan medium penular paling cepat—dan memperhatikan kematangan makanan. Terakhir, melakukan vaksinasi.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading