Sukses

Lifestyle

Kata Perempuan: Prioritas dalam Berteman, Haruskah Diumbar?

Fimela.com, Jakarta Bertemanlah dengan siapa saja, ungkapan itu bukanlah hal yang baru di kehidupan ini. Banyak yang meyakini, jika memiliki banyak teman akan membuat hidup lebih mudah dan menyenangkan. Namun seiring bertambahnya usia, apakah hal itu masih berlaku padamu?

Realitanya, semakin dewasa seseorang maka ia akan kehilangan banyak teman dan hanya akan bertahan dengan beberapa teman terdekatnya. Alasannya beragam, merasa tak satu visi, tak nyaman, hingga adanya rasa sakit yang terpendam dan menjadi dendam.

Bicara soal pertemanan, memiliki pertemanan yang sehat adalah sebuah keharusan, mengingat teman juga menjadi tempat dan pengingat kala diri tengah bahagia dan butuh sandaran disaat sulit.

Memiliki pertemanan yang baik pun bukan hal yang mudah. Terkait hal ini, Bintang.com pun mengumpulkan pendapat beberapa perempuan dengan latar belakang profesi dan usia yang berbeda.

Menurut mereka, memiliki teman baik bukanlah hal yang mudah, karena ada begitu syarat yang harus dipenuhi. Selayaknya memilih pasangan, berteman juga harus saling percaya, mengingatkan pada kebaikan, saling mendukung, menjaga, dan tak menyakiti. 

Lalu setelah mendapatkan teman-teman terbaik dan melalui banyak hal bersama, haruskah seseorang menentukan prioritas pertemanannya? Terlihat sangat rumit rasanya, namun tanpa kamu sadari, sesungguhnya kamu juga melakukan hal yang sama, di mana ada teman-teman yang keberadaannya kamu prioritaskan dalam hidup.

Lanntas jika hal itu memang dilakukan setiap orang, haruskah label 'teman prioritas' ditunjukkan pada semua orang, termasuk teman-temanmu yang tak masuk dalam jajaran tersebut?

Status 'Teman Prioritas'

Terkait status prioritas yang disematkan para perempuan pada teman-temannya, mereka menyebut jika hal itu adalah sesuatu yang tak harus dilakukan. "Sebenernya sih nggak harus, tapi seiring berjalannya waktu kita pasti punya teman yang sangat dekat dan teman yang cuma sekedar temanan saja," - Tria, Mahasiswi.

"Hmmm mungkin gue namainnya sahabat kali ya. Kalo namanya sahabat, otomatis dia (mereka) juga akan jadi prioritas gue. Orang-orang pasti tau mana sahabat gue, yang otomatis menunjukkan klo dia adalah prioritas gue," - Dina, Karyawan Swasta.

Dari beberapa pendapat di atas, sebenarnya status 'teman prioritas' memang bukan hal yang disengaja dilakukan dan diberikan. Namun kedekatan dan intensitas hubungan menjadi indikator yang membuat seseorang menentukan seberapa penting posisi orang lain di hati dan kehidupan mereka.

Haruskah Status 'Teman Prioritas' Ditunjukkan?

Jika memang semua orang telah membuat daftar prioritas teman, apakah hal itu harus ditunjukkan? Mengingat, bisa saja hal tersebut melukai teman lain yang menganggap dirimu adalah salah satu sosok prioritas dalam hidupnya.

"Nggak perlu ditunjukin juga, dengan seringgnya gua sama dia lagi dia lagi, org juga tau temen prioritas gua siapa haha!" - Mega, Jurnalis.

"Gue personally juga nggak. Tapi gue biasanya secara sadar memang menunjukan kedekatan dengan orang orang yang ngebuat gua nyaman," - Tri, Karyawan Swasta.

Lebih lanjut, mereka juga setuju jika menunjukkan dan melabeli status 'teman prioritas' secara langsung dapat menyakiti teman lain. Bahkan ada yang merasa jika hal tersebut membuat mereka kecewa, dan seperti merasakan cinta bertepuk sebelah tangan.

"Udah pasti kecewa yaaa. Ini ibarat cinta bertepuk sebelah tangan, tp versi sama temen. Kita sayang sama dia, tp ternyata selama ini dia nganggep kita bukan siapa siapa. Hahahah. Yaudah cukup tau aja. Itu kan yg namanya seleksi alam :)))" ujar Dina.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading