Sukses

Lifestyle

8 Ritual dan Tradisi Menyambut Masa Dewasa Berbagai Suku Bangsa di Dunia, Unik Banget!

Masa dewasa seseorang dimulai saat seorang anak mulai menstruasi, mengalami mimpi basah dan serangkaian perubahan fisik yang menandai beralihnya masa kanak-kanak ke masa remaja. Memasuki masa puber, biasanya seorang anak mulai dianggap dewasa. Tak heran masa ini merupakan salah satu milestone dalam kehidupan seseorang.

Di berbagai negara dan suku bangsa, momen yang sangat berharga ini diperingati dengan ritual-ritual khusus. Beberapa ritual terlihat menyenangkan, tetapi beberapa ritual justru tampak menyakitkan dan memerlukan stamina tinggi untuk menjalaninya. Seperti apa sih ritual-ritual unik menyambut masa dewasa di seluruh dunia ini? Dilansir oleh viralnova.com, simak kisahnya berikut ini.

(vem/wnd)

Ritual Semut Peluru - Suku Adat Satere-Mawe

Suku ada Satere-Mawe tinggal jauh di dalam pelosok hutan Amazon. Suku yang menjadi bagian dari negeri Brazil ini punya ritual khusus untuk menandai masa peralihan anak laki-laki menjadi pria dewasa. Sebuah selongsong daun berisi semut peluru dikenakan pada sang anak selama 10 menit.

Semut peluru adalah spesies semut yang memiliki gigitan paling menyakitkan di dunia. Jika seorang anak dapat menahan rasa sakit akibat sengatan semut peluru, tandanya ia telah cukup dewasa. Wah, nggak kebayang ya rasa ngilunya.

Sunat Ala Suku Xhosa

Sunat menjadi tradisi penanda kedewasaan di berbagai suku di dunia. Tak terkecuali bagi suku Xhosa, Afrika Selatan. Saat memasuki usia akil baliq, anak-anak suku Xhosa dicukur dan dibawa ke pegunungan. Mereka diisolasi sementara ahli bedah datang untuk menyunat mereka. Mereka baru boleh kembali ke rumah setelah sembuh total.

Lompat Sapi Khas Suku Hamar

Sementara di suku-suku lain, tradisi dilakukan untuk menyambut kedewasaan seseorang, di suku Hamar, Ethiophia rupanya berbeda. Orang-orang dari suku Hamar di Ethiophia harus melakukan ritual lompat sapi sebelum diizinkan menikah.

Ritual ini dimulai dengan mencambuk sang pria di depan keluarga dan teman-temannya. Kemudian ia harus melompat di atas punggung empat sapi yang dikebiri. Setelah lolos melalui ritual ini, sang pria baru diizinkan menikah. Wah kira-kira menurut Anda apa ya artinya ritual ini?

Tato Wajah Gadis Suku Fula

Ada yang menganggap tato dengan pandangan kurang baik, ada pula yang melihat tato sebagai karya seni. Tetapi bagi masyarakat suku Fula justru tato dianggap sebagai tanda kedewasaan seseorang, lho. Tato justru ditorehkan bagi para gadis perempuan yang dianggap telah dewasa,

Para gadis suku Fula di Afrika Barat harus memiliki tato di wajah mereka. Pembuatan tato ini melalui proses yang cukup menyakitkan karena dilakukan menggunakan sepotong kayu yang tajam. Tato ini sebagai penanda seorang gadis dianggap dewasa dan telah diizinkan untuk menikah.

Berburu Singa Ala Suku Masai

Orang-orang suku Masai dari Tanzania dan Kenya punya cara unik untuk menandai kedewasaan seseorang. Suku ini melakukan regenerasi prajurit mereka setiap 6-10 tahun. Calon-calon prajurit ini disunat dan dipindahkan ke kamp khusus untuk diisolasi.

Secara tradisional, suku Masai punya ritual untuk berburu singa sebagai puncak dari upacara pengesahan ini. Tetapi baru-baru ini pemerintah setempat mengeluarkan larangan untuk membunuh singa karena alasan perlindungan terhadap satwa ini.

Asah Gigi Khas Suku Mentawai

Kepulauan Mentawai punya tradisi khusus untuk para gadis yang menginjak masa dewasa. Mereka punya nilai-nilai tradisional yang luhur tentang kecantikan. Dipercaya, jika jiwa seseorang tidak puas dengan pemampilan tubuhnya, orang tersebut akan mati. Oleh karena itu, wanita muda mempertajam gigi mereka agar tampil lebih indah.

Perjalanan Seorang Diri Ala Suku Aborigin

Umumnya, orang tua akan khawatir jika anak-anaknya dibiarkan bepergian seorang diri ke tempat yang jauh. Tetapi bagi suku Aborigin, Australia, mereka justru mengirim para pemuda ke padang gurun selama 6 bulan untuk menguji apakah mereka telah siap menjadi pria dewasa. Mereka harus bertahan hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Setelah berhasil bertahan hidup, mereka kembali ke rumah dan dinyatakan sah menjadi laki-laki sejati. Wow!

Skarifikasi Ala Suku Sungai Sepik

Tradisi skarifikasi banyak dilakukan oleh suku-suku di seluruh dunia, tetapi suku Sungai Sepik di Papua Nugini menjadikan tradisi ini sebagai bagian dari upacara insiasi. Cara yang dilakukan pun cukup membuat bulu kuduk berdiri. Pasalnya, para sesepuh menggunakan silet untuk membuat pola yang mengadaptasi kulit kasar buaya pada kulit para pemuda yang beranjak dewasa.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading