Sukses

Lifestyle

Demi Hidup Mewah, Para Gadis Rela Jual Sel Telur Mereka

Tanpa kerja keras, mendapatkan banyak uang dalam waktu singkat tentu bukan suatu hal yang mudah. Wanita identik dengan kebiasaannya yang suka berbelanja. Namun apa jadinya jika gila berbelanja namun tidak memiliki cukup dana. Para gadis di Cina rela menjual indung telur dari rahimnya ke pasar gelap agar mendapatkan banyak uang untuk membayar tagihan kartu kredit dan berbelanja.

Dilansir dari scmp.com, kebanyakan gadis-gadis yang menjual sel telur mereka adalah gadis di usia 20 tahunan. Salah satu sumber yang tidak disebutkan namanya meyakinkan para gadis tersebut bahwa "Gadis usia 20 tahunan memiliki sel telur terbaik". Inilah yang menjadikan perdagangan sel telur wanita justru semakin marak saat ini.

Untuk harga sel telur yang berkualitas disinyalir berkisar pada angka 204 juta rupiah. Namun harga ini masih bisa bertambah tinggi saat para gadis memiliki latar pendidikan, golongan darah, tinggi badan dan kesehatan berkualitas ataupun gen yang baik. Para gadis ini diberitahu bahwa "Kalian bisa mendapatkan ratusan juta setiap kali melakukan jual sel telur, jadi mengapa tidak melakukan hal ini"?

Gadis penjual sel telur diukur tinggi badan sebelum dilakukan operasi | Photo: Copyright scmp.com

Sel telur gadis-gadis ini nantinya akan dijual kembali kepada pasangan infertil di sana ketika mereka menginginkan keturunan. Meskipun perdagangan ini telah dilarang dan berisiko medis yang tinggi. Nampaknya gadis-gadis muda di Cina tidak peduli soal larangan tersebut.

Seorang ahli kandungan Dr Suen Sik Hung mengatakan, "Setiap pengambilan sel telur dari tubuh seorang wanita membutuhkan dosis tinggi untuk suntikan stimulasi pada ovarium sebelum dilakukannya operasi. Dalam dunia medis, hal ini tentu sangat berisiko tinggi bahkan dikatakan mampu menyebabkan berbagai tingkat kerusakan pada indung telur."

Dr Sik Hung juga menambahkan "Bagi wanita muda, dosis besar bisa menghasilkan lebih dari 20 telur setiap waktu dan bisa memperbesar ovarium. Dalam beberapa kasus, hal ini dapat menyebabkan pendarahan bahkan nekrosis yang bisa membuat wanita tidak lagi subur." Selain bahaya tersebut, wanita yang melakukan donor sel telur disinyalir rentan terhadap kanker payudara, kanker rahim dan tidak bisa hamil bahkan melahirkan.

Uang rupanya telah menjadi kebutuhan paling utama sehingga gadis-gadis di Cina tidak mempedulikan lagi risiko dan bahaya dari menjual sel telur. Meskipun pemerintah Cina telah melarang bedah untuk jual beli sel telur, sperma dan janin dalam bentuk apapun sejak tahun 2001 dan menjatuhi hukuman berat bagi para pelanggarnya, nampaknya pasar gelap untuk perdagangan ini belum bisa dihentikan secara keseluruhan.



(vem/mim)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading