Sukses

Lifestyle

Berpuasa di Tanah Rantau, Ada Rasa Rindu Tapi Aku Tetap Bersyukur

Biasanya momen yang paling berkesan dan istimewa saat bulan Ramadan adalah ketika kita bisa melewatkannya bersama keluarga. Menikmati makan sahur dan hidangan berbuka bersama orang tua jelas menjadi sebuah kebahagiaan tersendiri. Tapi ketika kita akhirnya merantau jauh dan melewatkan bulan puasa di tanah rantau seorang diri, ah pasti ada rasa rindu yang begitu dalam yang dirasa.

Mungkin saat ini kamu merantau untuk kuliah di luar kota. Atau sedang merintis karier di kota yang jauh dari kampung halaman. Melewatkan bulan Ramadan di tanah rantau memang punya suka dukanya sendiri. Namun, selalu ada hal-hal kecil yang sebenarnya sangat istimewa untuk disyukuri.

    Jauh dari Rumah Membuat Kita Lebih Menghargai Kebersamaan

    Makan sahur sendiri. Waktu berbuka pun sendirian di kamar kost. Jauh dari rumah seperti ini membuat kita bisa lebih menghargai kebersamaan. Kita baru menyadari bahwa kebersamaan yang dulu mungkin kita anggap biasa ternyata harta yang berharga. Kita jadi lebih banyak bersyukur dengan semua yang pernah kita miliki.

    Lebih Mandiri Meski Awalnya karena Kepepet

    Kalau dulu mungkin makan sahur dan menu berbuka sudah disiapkan oleh ibu di rumah, kini di tanah rantau kita harus menyiapkannya sendiri. Awalnya mungkin agak sulit tapi karena kepepet akhirnya kita berusaha melakukannya sebaik mungkin. Dan tanpa kita sadari kita jadi lebih mandiri dengan melakukannya.

    Menemukan Banyak Saudara Baru di Perantauan

    Meski jauh dari sanak keluarga, kita tetap bisa menemukan saudara baru di tanah rantau. Bahkan momen sahur, berbuka, dan shalat tarawih jadi lebih berwarna karena kita bisa melewatkannya bersama saudara-saudara baru kita di tanah rantau. Apalagi kalau sudah bertemu dengan teman yang sama-sama jadi anak rantau seperti kita, perasaan senasib justru akan makin merekatkan kedekatan kita.

    Belajar Banyak Soal Mensyukuri Rezeki

    Dulu saat masih tinggal dengan orang tua, menu untuk sahur dan berbuka bisa sangat bervariasi dan melimpah. Kini saat merantau sendiri, bisa makan selain mi instan dan telur saja rasanya sudah luar biasa. Dari sini, kita jadi belajar banyak soal rezeki. Mensyukuri yang sedikit jadi cara kita untuk jadi pribadi yang lebih dewasa. Rezeki pun bukan lagi soal banyak dan sedikit tapi keberkahan yang bisa kita dapat darinya.

    Punya Rasa Tanggung Jawab Lebih dalam Beribadah

    Saat di tanah rantau, kamu yang bertanggung jawab penuh atas dirimu sendiri. Mau beribadah atau tidak, itu juga jadi tanggung jawabmu sendiri. Mungkin tak ada yang akan memarahi atau mengomelimu saat kamu tak shalat tarawih misalnya. Tapi kualitas ibadahmu bisa jadi makin membaik saat di tanah rantau. Karena kamu jadi merasa punya tanggung jawab pribadi untuk ibadahmu sendiri.

Berada jauh dari keluarga saat bulan Ramadan mungkin membuat kita sering merindukan keluarga. Meski begitu, selalu ada hal-hal sederhana yang bisa tetap kita syukuri dan menjadikan bulan suci ini lebih istimewa.

(vem/nda)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading