Sukses

Lifestyle

Pernikahan Ini bagai Kejutan Terindah dari Kakak di Surga

Fimela.com, Jakarta Setiap perempuan punya cara berbeda dalam memaknai pernikahan. Kisah seputar pernikahan masing-masing orang pun bisa memiliki warnanya sendiri. Selalu ada hal yang begitu personal dari segala hal yang berhubungan dengan pernikahan, seperti kisah Sahabat Fimela yang diikutsertakan dalam Lomba Menulis Fimela Juli: My Wedding Matters ini.

***

Oleh: Rury Widyantari - Bogor

Manusia boleh memiliki rencana namun Tuhan lah yang Maha Menentukan mana yang terbaik bagi umatnya. Ini juga yang terjadi dalam kehidupanku. Sebelas tahun yang lalu tepatnya bulan Juni 2008 seharusnya merupakan momen yang ditunggu-tunggu oleh keluargaku terutama kedua orang tua. Di bulan itu kakak tertua satu-satunya seharusnya melangsungkan pernikahan. Namun takdir berkata lain, dua bulan sebelum hari H, kakak tercinta meninggalkan kami untuk selama-lamanya akibat sakit yang dideritanya. Kepergiannya yang begitu mendadak membuat kami begitu syok dan terpuruk, terutama ibuku.

Ibuku adalah orang yang paling terpukul atas kepergian kakak. Aku dapat merasakan bagaimana perasaan ibu. Di saat pernikahan anak sulungnya sudah di depan mata, dengan sangat tiba-tiba semua menjadi hancur berantakan. Dengan semua persiapan yang sudah hampir 100% selesai akhirnya satu per satu harus di batalkan.

Kalau ingat, masih terasa sedih bagaimana ibu bersikeras menemui langsung para vendor untuk membatalkan semuanya. Awalnya aku merasa agak aneh dengan seluruh tanggapan para vendor tersebut. Secara bisnis mungkin tidak ada untungnya bagi mereka, namun saat itu mereka sepakat, apapun yang sudah dipesan oleh ibu dan uang DP yang sudah dibayarkan sampai kapan pun tidak akan hangus. Aku ingat persis salah satu vendor itu mengatakan, "Kalau nantinya ibu melangsungkan pernikahan anak-anak ibu yang lain, silahkan langsung hubungi kami. Tidak akan ada perubahan dan penyesuaian harga, DP ibu pun tidak akan hangu”". Saat itu aku sama sekali tidak punya pikiran apapun dan ibu juga hanya bisa menangis dan mengucapkan terima kasih.

Namun, mungkin inilah yang namanya campur tangan Tuhan. Saat itu, aku yang belum memiliki pacar, tepat sehari setelah acara 40 hari alm. kakak, sahabatku mengenalkanku ke seorang laki-laki. Awalnya tidak terlintas apapun, tapi laki-laki ini begitu getol PDKT ke aku. Dari yang awalnya menjaga jarak sampai akhirnya aku menerima ajakan jalan. 

 

Kejutan

Kejutannya tidak sampai di sini, saat jalan pertama kali ini dia langsung mengajak serius, menunggu jawabanku hari itu juga apakah aku menerima lamarannya. Aku tidak langsung mengiyakan tapi memintanya datang ke rumah untuk bertanya langsung ke orang tuaku. Lagi-lagi dibikin kaget, besoknya dia datang bersama ibu dan adiknya untuk melamarku. Kaget pasti tapi melihat binar di wajah ibu bapak yang hampir 6 bulan meredup, membuatku merasa mungkin inilah rencana indah dari Tuhan yang dipersiapkan untukku dan keluarga. Akhirnya setelah diskusi dan sebagainya, aku menerima lamaran tersebut. Dua minggu setelahnya acara lamaran dilangsungkan.

Surprise ternyata tidak sampai di situ, dari prosesi lamaran ke hari besarnya, kami hanya memiliki waktu 4 bulan untuk mempersiapkan. Bersyukurnya adalah para vendor pernikahan almarhum kakak begitu dihubungi langsung gerak cepat, dengan harga yang sama (mereka sama sekali menolak menaikkan harga).

Selama durasi 4 bulan tersebut aku merasakan berbagai keajaiban yang menurutku tidak bisa di nalar. Gedung resepsi pilihan sudah full booked, tiba-tiba sebulan sebelum hari H pihak gedung memberikan secara cuma-cuma (tanpa sewa) untuk acara pernikahanku. Pihak katering yang malah memberikan tambahan dengan porsi yang banyak (itu juga tanpa biaya tambahan), salah satu vendor malah memberikan souvenir cuma-cuma untuk para tamu, belum lagi para tetangga yang tanpa pamrih membantu kami.

Pernikahanku Berlangsung Sangat Indah

Begitu hari H tiba, aku begitu kaget dengan dekorasi yang dibuat. Sama sekali di luar ekspetasi, aku yang memang dari awal tidak request macam-macam karena tahu diri juga, begitu kaget dengan semua yang aku lihat. Persis sama dengan yang aku inginkan, padahal tidak pernah terlontar dari mulutku ingin ini itu. Semua desain persis seperti yang ada dibenakku.

Belum selesai sampai disini, entah mengapa jumlah tamu melebihi undangan, hampir tiga kali lipat. Ternyata teman-teman almarhumah kakak (mulai dari teman SMA, kuliah, dan kantor) itu hadir semua. Mereka tahu aku menikah dari salah satu teman alm. kakak yang aku undang. Mereka janjian ingin bikin surprise untuk aku dan keluarga, terutama ibuku.

Mereka membuat acara pernikahanku menjadi makin semarak dengan tingkah mereka yang lucu-lucu. Menjadikan pernikahanku momen yang tidak terlupakan apalagi melihat sorot kebahagian di wajah kedua orang tuaku. Dengan jumlah tamu yang membludak alhamdulillah makanan tidak kekurangan malah berlebih. Aku yakin ini semua adalah campur tangan Tuhan, rencana Tuhan untukku, mempertemukanku dengan laki-laki soleh yang menjadi suamiku, mewujudkan pernikahan impianku dan orang tuaku. Aku yakin alm. kakak juga bahagia di Sana. Tidak putus rasa syukurku sampai detik ini jika ingat indahnya bagaimana Tuhan mewujudkan pernikahan impianku.

#GrowFearless with FIMELA

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading