Sukses

Lifestyle

Dukung UMKM Menuju Digital untuk Hadapi Tantangan New Normal

Fimela.com, Jakarta Pandemi virus corona memberikan tantangan tersendiri bagi para pelaku bisnis, khususnya industri UMKM. Kementerian Koperasi dan UKM mencatat setidaknya ada 37.000 pelaku UMKM merasakan dampak dari virus corona. Menurut Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia, perubahan pola perilaku konsumen berpengaruh langsung kepada retail modern yang mengakibatkan terjunnya transaksi sebesar 80-85 persen untuk produk non pangan dan 30-40 persen untuk produk makanan semenjak penerapan PSBB di bulan April.

Peralihan ini menunjukkan pola konsumsi yang berkembang secara bertahap yang akhirnya akan memetakan keseluruhan perubahan dalam skenario perdagangan di tengah pandemi COVID-19 atau seperti yang kita kenal sebagai new normal.

“Didukung dengan pengalaman berkolaborasi dengan berbagai pelaku UMKM, kami memahami betul tantangan yang sering dialami oleh para pelaku bisnis. Untuk itu, Zilingo siap membekali para pelaku UMKM untuk menghadapi era new normal melalui platform solusi bisnis satu atap kami, Zilingo Trade. Pelaku UMKM kini dapat dengan mudah mengakses berbagai layanan solusi bisnis mulai dari pengadaan secara online, layanan jasa keuangan, layanan perangkat lunak hingga layanan pemasaran produk hanya dari satu platform,” kata Ade Yuanda Saragih VP and Country Head Zilingo.

Untuk menyambut new normal ini, ada tiga hal yang harus diperhatikan oleh para pelaku UMKM untuk mempersiapkan diri memasuki era new normal sebagai berikut:

1. Kenali perubahan perilaku konsumen dan bertransformasi secara proaktif

Pandemi virus corona telah secara signifikan mengubah cara bisnis berinteraksi dengan pelanggannya. Oleh karena itu, penting bagi UMKM untuk memetakan pola perubahan perilaku konsumen di era ini, termasuk keinginan, harapan, dan kebutuhan konsumen dalam menjalani new normal. Salah satu contoh adalah perilaku belanja konsumen yang diyakini akan menghindari pertemuan fisik. Belanja secara daring pun diprediksi akan menjadi pilihan setelah pandemi ini berakhir.

Studi Nielsen tentang perilaku konsumen Indonesia juga melaporkan bahwa 30 persen responden mengaku telah meningkatkan aktivitas belanja daring dan 40 persen mengatakan bahwa mereka akan terus melakukan pembelian secara daring bahkan setelah pandemi berakhir yang sejalan dengan konsep new normal.

 

2. Perkuat strategi pemasaran digital untuk tetap terhubung dengan pelanggan

Untuk menghadapi pandemi global dan situasi new normal saat ini, para pelaku bisnis harus mencari cara untuk tetap terhubung dengan para pelanggan. Manfaatkan platform media sosial kamu secara keseluruhan, tidak hanya untuk menawarkan produk atau layanan terbaru, namun juga menciptakan jaringan pelanggan setia. Ketertarikan pelanggan terhadap moda belanja secara daring juga mengarahkan UMKM untuk melebarkan cakupannya ke dunia digital dengan segala kemudahan yang ditawarkan.

 

3. Tetap optimis di tengah masa sulit

Selain menyiapkan strategi bisnis yang baik, kesiapan psikis seorang pelaku UMKM sangatlah penting di masa sulit seperti saat ini. Riset McKinsey terkait sentimen konsumen Indonesia selama masa pandemi menyatakan bahwa meskipun tiga perempat responden mengaku mengalami penurunan pemasukan dan tabungan, mayoritas tetap menunjukkan aktivitas konsumsi yang lebih tinggi. Hal ini menunjukkan adanya peluang yang tersedia bagi pelaku bisnis.

“Kami harap dengan mengembangkan strategi bisnis yang efektif dan efisien, pelaku UMKM dapat beradaptasi dengan perubahan yang terjadi dan terus menunjang kinerja penjualan di era new normal ini,” tutup Ade.

#changemaker

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading