Sukses

Lifestyle

Ramadan di Perantauan dalam Suasana Pandemi, Ada Hikmah yang Kupetik

Fimela.com, Jakarta Selalu ada cerita, pengalaman, dan kesan tersendiri yang dirasakan tiap kali bulan Ramadan datang. Bahkan ada kisah-kisah yang tak pernah terlupakan karena terjadi pada bulan suci ini. Tiap orang pun punya cara sendiri dalam memaknai bulan Ramadan. Tulisan kiriman Sahabat Fimela yang diikutsertakan dalam Lomba Berbagi Cerita tentang Indahnya Ramadan di Share Your Stories Bulan April ini pun menghadirkan makna dan pelajaran tersendiri.

***

Oleh:  Sabila R.J.

Dengan adanya pandemi Covid-19 sejak tahun lalu ini tidak hanya mengubah kebiasaan masyarakat untuk lebih banyak beraktivitas di dalam rumah, tetapi juga membuat Ramadan tahun lalu juga menjadi berbeda dengan Ramadan sebelumnya seperti tiadanya kegiatan salat tarawih di mesjid, sama halnya dengan di sebuah kota besar di suatu negara di kawasan asia timur di mana tahun lalu saya tinggal di kota dan negara tersebut untuk belajar.

Sekitar 3 tahun lalu, untuk pertama kalinya saya berpuasa jauh dari keluarga di negara tersebut. Awalnya saya merasa kesepian karena biasanya selalu berbuka puasa dan sahur bersama keluarga. Tetapi karena di perantauan, saya pun lebih sering berbuka puasa dan sahur sendirian.

Dengan adanya kegiatan salat tarawih berjamaah di masjid dan kadang ada juga kegiatan berbuka puasa bersama dengan teman-teman sesama perantau, maka dapat menjadi ajang silaturahmi di sana. Maka saya pun berusaha untuk tetap semangat berpuasa dan kadang juga ikut salat tarawih berjamaah di masjid yang cukup jauh dari tempat kos. Sungguh suasana yang menyenangkan, dan lama-lama saya pun terbiasa untuk menjalani Ramadan di perantauan.

Tetap Bersyukur

Tetapi berbeda dengan tahun lalu, karena adanya pandemi Covid-19 pemerintah negara tersebut pun mengumumkan keadaan darurat untuk mengurangi penularan Covid-19. Maka, masjid pun sama sekali meniadakan kegiatan salat tarawih berjamaah dan berbagai kegiatan lainnya. Dan warga pun dihimbau untuk tidak berkumpul bersama termasuk juga berbuka puasa bersama. Begitu juga dengan sekolah saya yang meniadakan kegiatan belajar mengajar di kelas dan beralih secara daring. Dengan situasi seperti itu maka saya pun menghabiskan hari-hari Ramadan sendirian di kamar kos dan hanya sesekali keluar untuk belanja kebutuhan sehari-hari.   

Saya pun sempat merasa kesepian saat itu, karena jauh dari keluarga di perantauan tambah lagi tidak bisa bertemu teman-teman. Setelah merenung, saya pun menyadari adanya hikmah di balik wabah Covid-19 di bulan ramadan ini. Seperti saya merasa jadi lebih fokus berpuasa dan beribadah.

Saya menyadari di ramadan sebelum-sebelumnya seringkali malas salat tarawih karena asyik bermain video games atau langsung tidur setelah lelah beraktivitas seharian. Saya pun pernah beberapa kali tergoda untuk batal puasa karena ingin menenggak minuman dingin. Maka, saya pun merasa bersyukur masih dipertemukan bulan Ramadan oleh Allah SWT termasuk juga dapat menjalankan ibadah puasa di tengah suasana pandemi ini.  

#ElevateWomen

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading