Sukses

Lifestyle

Lahir dan Besar di Nagari Ujung Gading, Kutemukan Indahnya Surga Dunia

Fimela.com, Jakarta Punya cerita atau pengalaman tentang rasa rindu kepada kampung halaman, berbagai macam makanan khas daerahmu yang menggugah selera, hingga objek wisata yang bagai surga dunia? Atau punya cara tersendiri dalam memaknai cinta Indonesia? Pada bulan Agustus kali ini, kamu bisa membagikan semuanya dalam Lomba Share Your Stories bulan Agustus dengan tema Cinta Indonesia seperti tulisan yang dikirim oleh Sahabat Fimela ini.

***

Oleh: Nursittah Nasution

Indonesia negeriku yang terkenal dengan keramahan masyarakatnya, keragaman budaya dan adat-istiadatnya. Serta makanannya yang  sangat khas dengan aroma rempah-rempahnya, dan beragam alasan lainnya yang membuatku bangga menjadi bagian dari negeriku Indonesia.

Lahir dan besar di Nagari Ujung Gading, Kabupaten Pasaman Barat yang terletak di perbatasan Sumatera Barat dan Sumatera Utara membuatku mengenal beragam budaya, beragam makanan dan beragam bahasa yang menjadi perpaduan kedua provinsi tersebut. Nagari Ujung Gading, Kampung terpencil yang secara administrasi kawasannya termasuk bagian dari Sumatra Barat, namun hampir 90% penduduknya memiliki “marga” atau berasal dari suku mandailing, Sumatera Utara.

Bagaimana aku tidak merasa bersyukur, letak kampungku yang berada di perbatasan membuatku bisa mencicipi dengan mudah makanan khas kota Padang yaitu rendang dan sate padang yang sangat banyak dijumpai di kampungku dengan rasa yang tentu saja original.

Ragam Kuliner dan Budaya

Selain itu mie gomak khas medan dan lontong medan yang bisa ditemui dengan mudah dan murah di warung-warung kecil warga yang biasa jualan didepan rumah. Belum lagi budaya yang sangat unik, di mana Nagari Ujung Gading mengadopsi kedua budaya dari kedua provinsi tersebut sehingga tercipta satu budaya yang sangat unik.

Tinggal di perbatasan membuatku menguasai banyak bahasa, aku fasih bahasa Minang, bahasa Batak, bahasa Mandailing dan juga bahasa khas Ujung Gading sendiri yang merupakan campuran dari kedua wilayah tersebut baik vokal maupun aksennya.

Budaya Ujung Gading mewakili keragaman budaya yang ada di Indonesia. Seperti acara pernikahan di mana pengantin wanita akan memakai baju adat Minangkabau yaitu suntiang. Rangkaian adatnya juga menggunakan adat minang namun dibuat dalam bahasa mandailing atau batak.

Sedangkan untuk tarian tradisionalnya menggunakan dua tarian pokok yaitu tari pasambahan dari Sumatra Barat untuk menyambut kedatangan mempelai laki-laki dan tari sinanggar tulo dari Sumatra utara sebagai hiburan. Yang lebih mengasyikkan sajian makanan yang tentu saja berasal dari kedua provinsi tersebut yaitu rendang, dendeng batokok lado ijo, gulai cubadak, mie gomak, miso medan, lontong medan dan sebagainya.

Ada lagi yang unik dari kampungku? Tentu saja ccmilannya yang tidak akan kalian temui baik di Kota Padang maupun Kota Medan yaitu Tek-Tek yang berasal dari Mie Gomak yang digoreng atau mie lidi yang direndam air dingin lalu digoreng, lalu di aduk dengan cabe merah. Cemilan kriuk-kriuk yang paling gurih dan terenak yang selalu ku rindukan dari kampung halamanku.

Yang paling aku suka makanan di kampungku dijual dengan harga yang sangat murah. Seperti sate padang yang bisa dibeli dengan harga 3.000 rupiah saja, gorengan yang masih 500 perak, miso yang juga seharga 3.000 rupiah. Nikmat bukan?.

Desa Ujung Gading menurutku salah satu bentuk keindahan dari Negara Indonesia, indah budayanya yang beragam, indah masyarakatnya yang ramah, indah makanannya yang lezat-lezat, dan indah “Bhineka Tunggal Ika”-nya. Di Indonesia, ke mana pun kakimu melangkah kau akan disambut baik oleh warganya. 

Untuk Indonesia

Teruntuk Negeriku Indonesia,

Bagaimana pun pemberitaan di luar sana yang semakin membuatmu terlihat tak berwibawa lagi dengan banyaknya coretan-coretan yang coreng moreng, banyaknya putra-putri mu yang berprestasi memilih tinggal diluar negeri dan mereka yang mulai mengikis budaya mu yang sebelumnya mengakar kuat.

Namun cintaku padamu Indonesiaku, tetaplah gagah garudaku, berdiri tegak disamping negara-negara yang katanya lebih berkuasa, lebih hebat, dan lebih kaya.

Tak apa Indonesiaku, dulu kita pernah dijajah namun akhirnya kita merdeka, hari ini kita boleh diremehkan namun esok kita yang terkuat. Jayalah Indonesiaku, Selamat Hari Kemerdakan Bumi Pertiwiku yang ke-76, cepat pulih Indonesiaku.

Semoga Indonesia tetap menjadi negara yang ramah, menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi kita semua.

#ElevateWomen

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading