Sukses

Lifestyle

Cara Merespon Rasa Marah secara Benar

Fimela.com, Jakarta Menurut Daniel Goleman emosi merupakan suatu perasaan dan pikiran khas makhluk hidup yang merupakan keadaan biologis dan psikologis serta memiliki serangkaian kecenderungan untuk bertindak. Menurutnya, emosi merupakan adalah dorongan bagi manusia untuk bertindak. Biasanya emosi merupakan hasil dari rangsangan atau reaksi dari luar dan dalam diri individu. 

Manusia memiliki berbagai macam emosi yang sering ditampilkan baik melalui mimik wajah, gestur tubuh, perubahan perilaku, dan perkataan. Terdapat lima inti atau pokok dari emosi yaitu berupa amarah, bahagia, sedih, takut, dan jijik, yang kemudian dapat dikembangkan menjadi berbagai emosi lainnya.

Seperti menurut Daniel Golemen, emosi mendorong manusia untuk melakukan sebuah tindakan dalam mengekspresikan apa yang ia rasakan. Contohnya adalah saat marah, manusia memiliki berbagai respon seperti mengamuk, berkata kasar, bersikap agresif, tidak dapat mengontrol amarah, dan seringkali menyakiti hati orang lain.

Menyikapi amarah merupakan suatu hal penting yang perlu diperhatikan oleh setiap orang karena seringkali amarah yang tidak terkontrol akan menyakiti diri sendiri dan bahkan orang lain. Berikut adalah beberapa cara yang dapat kamu lakukan untuk menyikapi rasa marah.

Jangan memendam amarah

Ketika kamu merasa marah terhadap suatu hal, maka kamu perlu mengekspresikan emosimu. Jangan memendam emosi karena hal tersebut akan menjadi bom waktu. Namun, dalam mengekspresikan rasa marahmu, kamu juga perlu melakukannya secara rasional dan tidak meledak-ledak. Komunikasikan dengan baik rasa marahmu dengan orang yang bersangkutan. Kamu dapat mengekspresikan amarahmu dengan nada bicara, raut wajah, dan gestur badan dibandingkan dengan meledak-ledak ataupun mengamuk.

Fokus pada masalah

Rasa marah biasanya ditimbulkan dari berbagai hal yang ada, seperti misalnya keadaan, perkataan orang lain, tindakan diri sendiri maupun orang lain, dan sebagainya. Memang seringkali rasa marah timbul dari luar, namun perlu dipahami bahwa perasaan marah tersebut timbul dari diri kita sendiri.

Dibandingkan malah berkata kasar, menyalahkan orang lain, mengamuk, dan membuat orang lain sakit hati, ada baiknya kamu untuk berfokus pada masalah yang ada. Kamu dapat mulai mengajukan pertanyaan pada dirimu sendiri tentang apakah jika aku marah secara meledak-ledak akan menyelesaikan masalah atau malah menambah masalah? Apakah masalah ini sepadan dengan amarah yang meledak ledak?

Jangan menyalahkan orang lain

Ketika marah dan meluapkan amarah dengan meledak-ledak, manusia seringkali akan menyalahkan keadaan dan orang lain atas suatu masalah atau hal yang memicu amarah mereka. Namun hal tersebut biasanya bukannya akan menyelesaikan masalah, malah akan menambah masalah dan menjadi panjang.

Untuk itu kamu perlu mengontrol emosimu dan memikirkan apakah masalah tersebut memang berasal dari orang lain atau malah dari dirimu sendiri. Dengan demikian kamu akan dapat menyelesaikan masalah dengan kepala dingin.

Perlu diingat bahwa ekspresi marah yang meledak-ledak biasanya malah akan menimbulkan berbagai macam masalah baru dan biasanya akan merugikan dirimu sendiri serta orang lain. Ekspresikan rasa marahmu sewajarnya dengan rasional namun jangan juga memendam amarahmu supaya tidak menjadi bom waktu. Ajak orang terdekatmu untuk berkomunikasi dan membicarakan masalahmu dengan kepala dingin supaya cepat selesai dan tidak menyakiti satu sama lain.

Ditulis oleh: Cantika Indah Santosa

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading