5 Cara Bebas Drama Menyikapi Orang yang Suka Pamer

Bukan berarti kamu ikut pamer dan bersikap narsis. Namun, kalau kamu merasa sudah capek menghadapi sikapnya yang sok pamer, kamu bisa coba alihkan topik pembicaraan dengan hal-hal yang berkaitan dengan dirimu sendiri. Kamu bisa coba berbagi cerita atau hal-hal tentang dirimu yang sekiranya bisa jadi bahan obrolan menarik.

Meladeni orang yang suka pamer bisa sangat melelahkan. Kalau kamu sulit untuk keluar dari situasi yang ada, kamu bisa coba mengiyakan saja semua kata-katanya. Tak perlu buang-buang energi dan waktu untuk berdebat atau mengoreksinya. Nanti kalau dia sudah capek sendiri, dia akan berhenti juga.

Kalau kebetulan memang kamu ada rencana atau janji lain, kamu bisa langsung mengatakannya dan undur diri. Atau kalau sedang tidak ada dalih lain, bisa coba pura-pura ada urusan penting yang perlu dihadiri atau dilakukan. Orang yang suka pamer bisa sangat keras kepala dan tidak peka. Sehingga, kadang cara terbaik untuk menghadapinya adalah dengan menghindarinya secepat mungkin.

"Oh begitu." "Iya juga sih." "Ah, iya aku paham." "Wah, aku baru tahu." Kamu bisa memberi respons singkat semacam ini ketika menghadapi orang yang suka pamer. Respons yang singkat dan padat tak terlalu banyak menguras tenaga. Kalau memang kamu tertarik dengan obrolannya, kamu bisa tambahkan topik lain yang tak kalah menariknya.

Orang yang suka pamer ada yang sengaja melebih-lebihkan sesuatu. Ketika membeli sebuah barang, dia mungkin akan menyebut harga yang kelewat mahal. Kalau kebetulan kamu tahu harga asli atau harga sesungguhnya dari produk itu, kamu bisa sebutkan dan utarakan. Bukan bermaksud sok tahu, tapi meluruskan fakta agar sikap pamernya bisa sedikit berkurang.

Kalau Sahabat Fimela sendiri, punya cara lain yang efektif atau ampuh dalam menghadapi orang yang suka pamer? Boleh lho berbagi pengalaman dan sudut pandang lain di sini.

#WomenforWomen