Sukses

Lifestyle

Agar Tidak Terjerat Hutang, Ini Peran Istri dalam Pengelolaan Keuangan Keluarga

Fimela.com, Jakarta Banyak yang mengatakan bahwa perempuan atau istri adalah menteri keuangan keluarga. Sebagian besar keluarga, terutama di Indonesia, memercayakan aktivitas keuangan keluarga kepada istri. Hal ini dikarenakan perempuan cenderung lebih strategis dan teliti untuk soal perhitungan keuangan dalam keluarga. Mulai dari soal belanja bulanan, pembelian rumah, keputusan membeli sesuatu, dna masih banyak lagi.

Mengutip dari Investment News, 9 dari 10 perempuan yang menikah mengatakan bahwa mereka mengambil peran dalam keputusan menghabiskan dan menginvestasikan dalam rumah tangga. Ini membuktikan bahwa peran istri dalam rumah tangga tidak hanya soal mendidik dan mengurus rumah tangga, melainkan juga mampu mengelola keuangan.

"Nyatanya peran wanita dalam keluarga tidak hanya sebatas ibu yang bertugas mendidik sang buah hati tetapi juga mengelola keuangan sehari-hari bahkan beberapa keputusan strategis lainnya yang menyangkut urusan keuangan," kata OJK dalam situs resminya.

OJK pun menjabarkan beberapa peranan yang bisa dilakukan istri dalam mengatur keuangan keluarga. Apa saja?

 

1. Menentukan tujuan keuangan

Ada beberapa tujuan yang mungkin ingin dicapai dalam sebuah keluarga. Seperti misalnya biaya sekolah anak. Dalam mempersiapkan sekolah anak tidak hanya terpaku pada sekolah mana yang ditunjuk melainkan juga biaya yang dihabiskan untuk masa sekolah secara keseluruhan. Biasanya, para istri akan membandingkan satu sekolah dengan sekolah lainnya berdasarkan kualitas dan biaya yang akan dikeluarkan. Selain itu, jangan lupa komunikasikan dengan suami untuk soal sumber dana yang dimiliki dan strategi keuangan yang tepat agar bisa mencapai tujuan keuangan yang telah ditetapkan.

 

2. Periksa dompet dan mencatat keuangan

Penting bagi istri untuk mencatat segala pengeluaran dan pemasukan dalam pencatatan keuangan. Dengan demikian, istri bisa melakukan evaluasi kondisi keuangan dan memastikan memastikan jumlah dana yang keluar sudah sesuai dengan kebutuhan. Daftar utang dan harga juga perlu dicatat untuk mengetahui posisi kekayaan dan kesehatan keuangan keluarga.

 

3. Membuat pos keuangan

Sebagai menteri keuangan, istri harus membuat pos-pos pengeluaran dan pemasukan untuk kebutuhan keluarga. Istri bisa menggunakan skala prioritas untuk menentukan pos keuangan tersebut berdasarkan kebutuhan wajib. Misalnya untuk belanja makanan, transportasi, listrik, uang jajan anak, hingga cicilan bulanan.

 

4. Pilih produk keuangan yang sesuai

Salah satu strategi yang perlu dipertimbangkan untuk mencapai tujuan keuangan adalah memilih produk keuangan yang tepat. Seperti misalnya, pertimbangkan asuranasi kesehatan untuk mengalihkan risiko kerugian finansial jika salah satu anggota keluarga jatuh sakit dan memerlukan biaya perawatan yang tidak sedikit.

 

5. Bijak dalam berutang dan investasi

Kurangnya informasi pada ibu rumah tangga menjadi salah satu faktor meningkatkan penipuan lewat pinjaman online ilegal dan investasi bodong. Berutang dan berinvestasi sebenarnya bisa menguntungkan dan membantu kesehatan keuangan keluarga jika memahaminya dengan bijak dan cermat. Institusi keuangan yang telah berizin dan diawasi oleh OJK bisa jadi pertimbangan untuk melakukan pinjaman atau berinvestasi.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading