Sukses

Lifestyle

4 Langkah Hindari Depresi di Kantor

Fimela.com, Jakarta Melakukan banyak aktivitas dan tuntutan dalam dunia kerja yang serba cepat terkadang justru membuat orang menjadi depresi. Depresi kini menjadi masalah serius yang dihadapi semua pekerja, mulai dari karyawan hingga para pemilik bisnis. Beban pekerjaan yang berlebihan, stres, hingga kurang mengenal passion diri sendiri dapat membuat seseorang menjadi jenuh dan depresi.

Depresi tidak hanya mempengaruhi kesehatan mental, tetapi juga memberi pengaruh kesehatan fisik dan otak sehingga perlu segera diatasi karena jika dibiarkan berkepanjangan dapat memicu beberapa masalah kesehatan mental lainnya. Banyak hal yang dapat kamu lakukan untuk mengatasi depresi seperti memanjakan diri atau self-reward serta memanjankan otak karena kesehatan otak dan kondisi mental seseorang memiliki hubungan yang saling berkesinambungan. 

“Stres memang tidak terelakkan dari kehidupan kita sehari-hari. Namun, dengan tips yang tepat, pengenalan diri sendiri, dan cara holistik dan neurosains yang langsung menyasar ke otak, seseorang bisa kebal dari stress dan depresi, sekalipun dalam tekanan yang sangat besar dalam pekerjaan,” ujar Coach Pris, CEO Stress Management Indonesia.

Langkah-langkah untuk menghindari depresi di kantor

Depresi yang jika dibiarkan dapat memberikan banyak dampak negatif bagi kesehatan harus segera diatasi. Oleh karena itu, Stress Management Indonesia memberikan beberapa langkah untuk menghindari depresi di kantor yang dapat kamu coba.

Tenangkan pikiran lewat mindfulness dalam keseharian

Terkadang memiliki banyak pikiran dan sering overthinking membuat pekerjaan menjadi terhambat dan bahkan dapat menimbulkan depresi. Oleh karena itu, setiap orang butuh waktu untuk menenangkan dirinya sejenak dan mengatur prioritas baik yang perlu diperhatikan terlebih dahulu maupun yang masih bisa menunggu. Jika melakukan kesalahan juga sebaiknya kamu tidak terlalu memikirkannya, tetapi alihkan pikiranmu untuk mencari cara untuk memperbaiki kesalahan yang sudah terjadi dan cari tahu apa yang dapat berjalan dengan baik. Kamu juga dapat menenangkan pikiran dengan cara lainnya seperti meditasi atau journaling.

Mengurangi konsumsi teknologi dan istirahat yang cukup 

Mengurangi penggunaan teknologi dan memiliki waktu istirahat yang cukup dapat membantu kamu mengurangi stres dan depresi. Kurangnya istirahat juga dapat menambah berat badan dan meningkatkan penuaan pada kulit. Oleh karena itu, memiliki kualitas tidur yang baik dan membatasi penggunaan teknologi menjadi hal yang penting dan saling berhubungan karena dengan melepaskan diri sebentar dari teknologi dapat memperbaiki kualitas tidur dan otak. Pengonsumsian teknologi secara berlebihan juga dapat menimbulkan banyak psikologis, termasuk depresi. Selain itu, tak hanya masalah psikologis, tetapi juga memberikan pengaruh pada kesehatan fisik seperti masalah penglihatan, gangguan pendengaran, dan ketegangan leher.

Berkumpul bersama teman-teman

Berkumpul atau menghabiskan waktu bersama dengan teman menjadi salah satu cara untuk menghindari depresi. Melalui bantuan, tawa canda, dan perhatian dari orang-orang yang kamu percaya rasa cemas dan overthinking dapat berkurang. Selain itu, ngobrol dan jalan-jalan bersama teman juga dapat menyeimbangkan hormon oksitosin untuk mengurangi rasa stres dan kecemasan. 

Gaji potensi diri melalui refleksi nilai dan tujuan hidup

Ketika mengalami depresi, terkadang dapat membuat seseorang mungkin merasa kehilangan arah sehingga sebaiknya kamu berhenti sejenak dan melakukan refleksi diri tentang nilai dan tujuan hidup. Kamu dapat memulainya dengan mengeksplorasi hal-hal atau kegiatan yang kamu sukai. Program dari Stress Management seperti Self Love Journaling dapat kamu coba untuk mencari tahu kekuatan dan potensi diri sebagai individu serta untuk menuangkan seumua emosimu. 

Namun, selain empat tips solusi diatas, kamu juga dapat mengunjungi bantuan profesional jika membutuhkan dan hindari mendiagnosa diri sendiri. Stress Management Indonesia juga telah meluncurkan program Indonesia Smile Movement Campaign untuk meningkatkan kualitas kesehatan mental setiap individu dengan cara yang mudah dan murah melalui metode “Self Love Journaling”. Kampanye ini ditujukkan kepada Gen X, Millennial, dan khususnya Gen X yang merupakan usia calon karyawan atau pegawai di kantor. Dengan diselenggarakannya kampanye ini, Stress Management Indonesia berharap dapat menginspirasi individu untuk memprioritaskan kesehatan otak dan melakukan journaling dalam rutinitas hariannya. 

 

*Penulis: Fani Varensia.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading