Sukses

Lifestyle

Cara untuk Membuat Perempuan Paham dalam Mengelola Keuangan

Fimela.com, Jakarta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah gencar menggandeng pelaku usaha jasa keuangan untuk mendorong literasi dan inklusi keuangan yang bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat Indonesia tentang dasar-dasar pengelolaan keuangan dan pentingnya pengelolaan keuangan yang baik.

Hingga akhir tahun 2019, pemerintah menargetkan tingkat inklusi keuangan di masyarakat mencapai 75 persen. Target tersebut menjadi bagian dari Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI) yang tertuang dalam Peraturan Presiden (Pepres) No. 82 Tahun 2016.

Literasi dan inklusi ini mencakup pentingnya menabung dan berinvestasi, pengenalan berbagai produk dan instrument keuangan, juga mengenal risiko dan imbal hasil produk keuangan, hingga literasi hak-hak konsumen.

Menurut OJK, pengetahuan yang baik tentang keuangan menjadi kunci peningkatan kesejahteraan masyarakat secara makro dan dalam jangka panjang dapat menggerakkan roda perekonomian nasional.

Menurut survey nasional OJK di tahun 2016 tingkat literasi dan inklusi perempuan Indonesia hanya mencapai 22,5% dan 66,2%, lebih rendah dibandingkan dengan tingkat literasi dan inklusi laki-laki di angka 33,2% dan 69,6%.

Anggota Dewan Komisioner Bidang Literasi dan Perlindungan OJK, Tirta Segara mengatakan bahwa literasi dan inklusi keuangan di kalangan perempuan harus terus ditingkatkan karena perempuan memiliki peran penting sebagai pihak yang menentukan prioritas dan mengelola keuangan sekeluarga.

Oleh karena itu, salah satu perusahaan investasi terkemuka Indonesia, Narada Asset Management (NAM) bekerja sama dengan Tim Penggerak PKK Kota Administrasi Jakarta Barat dan QM Financial mengadakan program literasi keuangan yang dikemas khusus untuk dan dari perspektif perempuan sebagai manager investasi keluarga.

Belajar menjadi manager investasi keluarga sangat penting untuk perempuan, terutama ketika memutuskan untuk melakukan perencanaan jangka panjang. Misalnya melakukan perhitungan KPR atau kredit kendaraan bermotor (KKB) yang jelas waktunya tidak sebentar dan dapat mempengaruhi kondisi keuangan keluarga, baik secara langsung maupun tidak.

 

Pelatihan Ibu Cerdas Keuangan

Kegiatan bertemakan “Pelatihan Ibu Cerdas Keuangan” bertujuan untuk menciptakan duta-duta investasi dan literasi keuangan sampai ketingkat RW. Pelatihan Ibu Cerdas Keuangan akan dilakukan dalam beberapa tahap kegiatan, yaitu literasi kepada para kader PKK di tingkat Kota hingga literasi ke 542 kader PKK di tingkat RW.

Pelatihan dimulai dari hari ini, 20 Agustus 2019 untuk para kader PKK di tingkat Kota dan pada tanggal 9 – 12 September 2019 untuk kader PKK di Tingkat RW. Keberhasilan program akan dinilai dalam sebuah kompetisi dimana setiap kader PKK wajib menyebarkan materi tentang pengelolaan keuangan minimal 1 kali ke paling sedikit ke 10 orang kemudian akan ditutup dengan Lomba Cerdas Cermat di akhir periode.

Chief Marketing Officer (CMO) Narada Asset Management, N. Anie Puspitasari menyatakan bahwa tujuan dari program literasi keuangan bersama ibu-ibu PKK adalah salah satu bentuk komitmen dan dukungan dari NAM untuk turut aktif dalam program literasi dan inklusi keuangan yang menjadi prioritas OJK, khususnya untuk para perempuan sebagai pengelola keuangan keluarga dan critical economic players di lanskap ekonomi nasional.

“Peranan perempuan begitu luar biasa dan beragam. Mulai dari manajer keuangan di keluarga, sebagai enterprenuer, hingga menjadi pemimpin di sebuah perusahaan. Semuanya harus diawali dari pengetahuan akan pengelolaan keuangan yang baik. Itulah alasan kami menginisiasi Pelatihan Ibu Cerdas Keuangan.” Ujar Anie yang juga menjadi pembicara utama dalam acara tersebut.

Anie menambahkan bahwa program ini adalah program jangka panjang yang akan dilakukan secara berkesinambungan.

"Kita awali di Jakarta Barat, berikutnya kami berencana untuk mengadakan pelatihan serupa di wilayah Jakarta yang lain. Visi kami, road show pelatihan Ibu Cerdas Keuangan dari NAM ini dapat menjangkau lebih banyak perempuan Indonesia," tambah Anie. (20/8)

Kelas tersebut dihadiri oleh 73 anggota PKK Kota Administrasi Jakarta Barat, yang terdiri dari anggota 8 TP PKK Kecamatan Se-Jakbar, dan 56 Ketua PKK Kelurahan Se-Jakbar. Harapannya, setelah kelas ini para peserta bias memperkenalkan dan menerapkan literasi keuangan modern di komunitas-komunitas setempat.

 

Perencanaan keuangan

Ketua TP PKK Kota Administrasi Jakarta Barat, Inad Luciawaty Rustam yang hadir dalam kegiatan tersebut menuturkan bahwa benar perempuan adalah manajer investasi di tingkat kelompok masyarakat terkecil, yakni keluarga sehingga peranannya amat penting untuk memastikan kesinambungan keuangan yang tentunya akan berdampak pada kesejahteraan keluarga.

“Kaum ibu-ibu sangat luar biasa. Pengelola keuangan andal keluarga mulai dari hal-hal yang paling sederhana seperti menu makanan dan budget belanja kepasar, literasi untuk anak-anak, mengatur cicilan-cicilan untuk keperluan rumah tangga, hingga investasi yang lebih besar,” ujar Inad Luciawaty Rustam.

Lead Financial Trainer QM Financial, LigwinaHananto, mengatakan, perencanaan keuangan adalah cara sistematis untuk terus memperbaiki cara kita bekerja dengan uang. Maksudnya adalah dalam membuat rencana keuangan, perlu pemahaman dan strategi dalam pengelolaan uang.

Dalam menentukan tujuan keuangan, ada 3 hal yang perlu di perhatikan di antaranya judul tujuan, jangka waktu, dan nilai yang ingin dicapai. Namun sebelum sampai kesana, perlu cek kondisi keuangan saat ini.

“Perempuan dalam peranannya sebagai seorang istri, sering disebut menteri keuangan keluarga. Mengelola keuangan keluarga tidak hanya sebatas mengatur uang masuk, tetapi perlu berbagi peranantara suami dan istri. Hal inilah yang akan dipelajari dalam materi pelatihan Ibu Cerdas Keuangan,” tutupnya.

#Growfearless with FIMELA

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading