Sukses

Lifestyle

Mengenal Rebo Wekasan Menurut Perspektif Islam, Lengkap Beserta Amalan dan Mitosnya

Fimela.com, Jakarta Kamu pasti pernah dengar istilah ‘Rebo Wekasan’ tetapi belum memahami maknanya. Nah, Rebo Wekasan merupakan hari Rabu terakhir pada bulan Safar yang terdapat pada kalender lunar versi Jawa. Dalam kitab Al-Jawahir al-Khoms, Syech Kamil Fariduddin as-Syukarjanji pada halaman 5 disebutkan, pada tiap tahun hari Rabu terakhir di bulan Safar, Allah SWT akan menurukan 320.000 bala bencana ke muka bumi.

Oleh karena itu, pada Rebo Wekasan banyak orang berasumsi bahwa hari itu akan menjadi hari-hari yang sulit dalam satu tahun. Itulah alasan mengapa umat muslim dianjurkan untuk melakukan amalan Rabu Wekasan, yakni disunnahkan untuk mendirikan salat sebanyak 4 rakaat.

Sebagian orang di beberapa daerah di Indonesia mempercayai bahwa rabu terakhir di bulan Safar itu adalah hari sial. Sehingga mereka harus melakukan ritual-ritual tertentu untuk menolak bala’ atau kesialan yang jatuh pada hari itu. Adapun bentuk ritual Rebo Wekasan umumnya dilakukan dengan shalat, berdoa dengan doa-doa khusus, selamatan, sedekah, silaturrahim, dan berbuat baik kepada sesama.

Lebih lengkapnya, Fimela.com kali ini akan mengulas istilah Rebo Wekasan dalam perspektif Jawa dan Islam, lengkap beserta amalan dan mitosnya. Dilansir dari Liputan6.com, simak ulasan selengkapnya berikut ini.

Rebo Wekasan Menurut Perspektif Islam

Bermula dari anjuran Syeikh Ahmad bin Umar Ad-Dairobi (w.1151 H) dalam kitab “Fathul Malik Al-Majid Al-Mu-Allaf Li Naf’il ‘Abid Wa Qam’i Kulli Jabbar ‘Anid (biasa disebut: Mujarrobat ad-Dairobi). Anjuran yang serupa juga dimuat dalam kibat ”Al-Jawahir Al-Khams” karya Syeikh Muhammad bin Khathiruddin Al-‘Atthar (w. th 970 H) dan Hasyiyah As-Sitti.

Dalam kitab-kitab yang memuat tentang Rebo Wekasan diriwayatkan, seorang Waliyullah yang telah mencapai maqam Kasyaf mengatakan setiap tahun pada Rabu terakhir bulan Syafat, Allah SWT menurunkan 320.000 macam bala' dalam satu malam. Berdasarkan riwayat tersebut, umat muslim dianjurkan untuk melakukan sejumlah amalan pada malam Rebo Wekasan.

Adapun amalan yang sering dikerjakan saat Rebo Wekasan menurut Islam terdiri dari empat hal yaitu sholat tolak bala, berdoa dengan doa-doa khusus, selametan, sedekah. Ada juga yang menambahkan silaturahim dan berbuat baik dengan sesama.

Amalan Rebo Wekasan

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, terdapat beberapa amalan yang dianjurkan pada malam Rebo Wekasan. Beberapa amalan tersebut diantaranya alah melaksanakan sholat yang dilakukan tersebut diniati dengan shalat mutlak sebanyak 4 rakaat dimana pada setiap rakaat dalam shalat tersebut membaca Al-Fatihah sekali, surat Al-Kautsar sebanyak 17 kali, surat Al-Ikhlas lima kali, Al-Falaq sekali dan An-Nas masing-masing satu kali.

Selain melaksanakan sholat, umat muslim juga dianjurkan untuk membaca doa-doa meminta keselamatan kepada Allah SWT. Selanjutnya, mengadakan selametan dan hal ini biasanya erat kaitannya dengan budaya Jawa. Pada proses selametan yang dilaksanakan juga diiringi dengan memberikan sedekah.

Mitos Rebo Wekasan

Kedatangan Rebo Wekasan seringkali dikaitkan dengan hal-hal yang berbau mistis. Rebo Wekasan diyakini menyimpan banyak aura mistis. Meski tidak ada dalil sahih yang membenarkan peristiwa mistis ini, sebagian masyarakat meyakini mitos turun-temurun sejak zaman jahiliyah kuno itu.

Sebagian umat muslim dan masyarakat Kejawen meyakini, Rebo Wekasan yang hadir setiap tahunnya dan dianggap sebagai malam diturunkannya ribuan bencana atau malapetaka. Beberapa masyarakat menyebut, Rebo Wekasan diyakini sebagai hari turunnya 320.000 balak atau bencana (dalam referensi lain 360.000 malapetaka dan 20.000 bahaya).

Meskipun tidak ada ayat Al- Quran atau Hadist yang menjelaskan masalah Rebo Wekasan, yaitu hari terakhir bulan Safar, sebagian umat muslim tetap menggelar Sholat Sunnah Lidaf'il bala' empat rakaat dengan satu kali salam di waktu dhuha, tepat di hari Rebo Wekasan.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading