Sukses

Lifestyle

5 Penyebab Listrik Boros Akibat Penggunaan Barang Elektronik yang Jarang Disadari

Fimela.com, Jakarta Bagi ibu rumah tangga, listrik boros adalah masalah klasik yang sering mengganggu. Bagaimana tidak, pemakaian listrik yang boros nantinya juga berdampak pada tarif atau biaya yang perlu dikeluarkan. 

Maka dari itu, pemakaian listrik harus diawasi agar tagihan tak membengkak. Agar tagihan tarif listrik tak membengkak, kamu bisa mengevaluasi tagihan listrik serta mengamati alat-alat elektronik apa saja yang selama ini kamu gunakan. 

Sebab, listrik yang boros juga tidak luput dari penggunaan sejumlah alat elektronik yang memang 'memakan'daya tinggi. Lalu, apa sajakah penyebab listrik boros

Dilansir dari Merdeka.com, berikut Fimela.com kali ini akan mengulas 5 penyebab listrik boros akibat penggunaan barang elektronik yang jarang disadari. Selengkapnya di bawah ini. 

1. Pemakaian AC yang Boros

Bagi banyak orang, AC kini sudah menjadi barang kebutuhan untuk mendinginkan ruangan karena sensasinya yang memberikan kenyamanan. Terkadang tanpa disadari, kita sudah memakai atau menggunakan AC secara tidak bijak. 

Contoh dari pemakaian AC yag tidak bijak adalah terus menyalakannya tanpa henti siang dan malam sehingga membuat kita menjadi boros listrik. Ada baiknya jika kamu mulai mengubah kebiasaan tersebut menjadi lebih berhemat. Misalnya dimulai dengan aturan menyalakan AC saat malam hari saja, sedangkan pagi harinya bisa menggunakan udara alam.

2. Penggunaan Pompa Air

Berikutnya, hal lain yang tidak disadari dapat membuat meteran naik secara drastis dan listrik menjadi boros adalah pemasangan saklar otomatis untuk mematikan pompa air.

Alasannya karena saat menggunakan sistem saklar otomatis, meski aliran air sudah dihentikan dengan menutup krannya, namun mesin masih terus menyala. Aliran listrik baru akan terputus (mesin off) setelah mencapai tekanan tertentu. Akibatnya penggunaan energi listrik menjadi sangat tidak efisien karena untuk mencapai level tekanan tersebut, mesin akan menyedot daya listrik yang sangat besar. 

 

3. Penggunaan TV Tabung

Siapa bilang TV LED lebih boros daripada TV Tabung? Kenyataannya, TV tabung ternyata jauh lebih boros daripada TV LED atau LCD. Penggunaan TV LED justru membuat kamu dapat menghemat daya 50 persen karena penggunaan pencahayaannya juga lebih sedikit dalam mengonsumsi daya listrik. 

Dibandingkan LED, ia juga lebih hemat 20 persen-30 persen. Hanya saja harga LED memang sedikit lebih mahal dibandingkan LCD.

4. Penggunaan Komputer

Penggunaan komputer juga ternyata dapat membuat listrik menjadi boros, terutama daya untuk menyalakan CPU. CPU yang lama bisa menyedot daya listrik hingga 400 watt. Sementara laptop hanya butuh daya 25 watt.

Jadi pilhan yang bisa kamu lakukan ada dua, mengurangi atau membatasi penggunaan komputer atau berpindah ke laptop yang memakan daya lebih sedikit. 

5. Penggunaan Rice Cooker

Terakhir, alat elektronik yang juga biasanya sering dipakai oleh para ibu-ibu rumah tangga dan anak kos adalah rice cooker. Alat ini masuk dalam jajaran alat yang membuat listrik menjadi boros.

Perlu diketahui bahwa pemakaian rice cooker dalam jangka panjang menyebabkan listrik menjadi boros. Bila dalam sehari rice cooker memanaskan nasi selama 10 jam, dan itu terjadi sepanjang hari selama sebulan, maka pemakaian listriknya adalah 77 Watt x 10 jam/hari x 30 hari/bulan = 23,1 kWh per bulan. Ini berarti penggunaan rice cooker sudah memakan biaya sekitar Rp 34 ribu.

Lalu, solusinya bagaimana? Ya, kamu bisa mencabut colokan rice cooker setelah nasi sudah matang dan hanya menggunakannya kembali saat ingin menghangatkan nasi menjelang waktu makan. Dengan begitu, kamu bisa menghemat lebih banyak biaya listrik. 

 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading