Sukses

Entertainment

Kaleidoskop Bintang 2017: Banyak Artis Terjerat Narkoba

Fimela.com, Jakarta Sepanjang 2017, banyak kasus di kalangan artis yang ramai menjadi pemberitaan. Mulai dari kasus dugaan penipuan, tuduhan keterlibatan penggelepan sejumlah uang, hingga kasus narkoba. Tercatat, kasus penyalahgunaan narkoba di kalangan artis mendominasi sejumlah kasus yang terjadi di sepanjang tahun 2017.

Banyak artis yang tak diduga, justru ditangkap lantaran keterlibatan mereka dalam penyalahgunaan narkoba. Bahkan, ada yang sebelumnya menyuarakan tentang bahaya narkoba dan menceritakan pengalaman mereka selama mengonsumsi narkoba, malah kemudian berurusan dengan pihak kepolisian, gara-gara narkoba.

 

Kasus hukum yang heboh dan menjadi perbincangan di media sosial, terkait dengan tuduhan penipuan yang dilakukan penyedia jasa haji dan umrah, adalah kasus First Travel. Sejumlah artis diperiksa polisi lantaran pernah menggunakan jasa First Travel untuk melakukan ibadah umrah.

Ada pula kasus yang dikaitkan dengan Pilkada DKI Jakarta. Memang, Pilkada DKI yang berlangsung belum lama ini, sangat sensitif, terkait isu penistaan agama. Kendati demikian, secara keseluruhan, pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur baru DKI Jakarta, berlangsung aman.

Dalam kaleidoskop 2017 ini, Bintang.com akan membahas kasus hukum yang melibatkan artis. Simak ulasannya berikut ini.

 

Kasus artis terlibat dugaan penghinaan dan pencemaran nama baik

Kasus dugaan penghinaan dan pencemaran nama baik, telah menyeret sejumlah nama beken, seperti Nikita Mirzani dan Inul Daratista. Nikita Mirzani dituduh melakukan penghinaan terhadap Panglima TNI saat itu, Jendral Gatot Nurmantyo. Bermula saat pemutaran film G30S PKI yang ramai dibicarakan di media sosial. Akun twitter Nikita Mirzani kemudian berkicau dengan kata-kata yang dianggap telah menghina seorang panglima TNI.

Nikita kemudian dilaporkan ke Polda Metro Jaya pada Rabu (4/10/2017) oleh organisasi Anti Komunis, Gepak. Selain itu, Nikita juga dilaporkan sejumlah masyarakat dan advokat di Kota Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (3/10/2017). Mereka meminta pihak kepolisian memproses hukum Nikita Mirzani. Nikita kemudian menggelar jumpa pers dan menjelaskan, jika akun twitter yang dimaksud, bukan dikelola oleh dirinya. Ia pun menyatakan, tidak mungkin melakukan penghinaan terhadap Panglima TNI saat itu.

 

Selain Nikita Mirzani, pedangdut Inul Daratista juga punya pengalaman serupa. Postingannya di akun instagram, dianggap telah menghina ulama. Awal tahun 2017, Inul dilaporkan ke Polda Metro Jaya oleh gabungan advokat peduli ulama. Inul dilaporkan terkait pasal 310 dan pasal 311 KUHP serta pasal 28 UU ITE.

Awal Tahun 2017, Inul dilaporkan ke Polda Metro jaya oleh gabungan advokat, advokat peduli ulama, karena dianggap menghina ulama. Inul dilaporkan dengan tuduhan melanggar pasal 310 dan pasal 311 KUHP serta pasal 28 UU ITE

"Sudah ada pemberitaan status dari Inul Daratista ya tentang penghinaan terhadap ulama yang mana fitnah-fitnah yang mereka bilang skype sex itu loh terus pakai sorban. Itu sudah menghina sekali," kata Dahlia Zeon, juru bicara advokat peduli ulama di Polda Metro Jaya, Senin (27/3/2017). Namun kasus tersebut hingga berita ini diturunkan tidak lagi terdengar kelanjutannya.

 

Kasus Hukum pada pasangan Lyra Virna dan Fadlan

Tahun 2017, mungkin merupakan tahun terberat bagi pasangan Lyra Virna dan suaminya, Fadlan. Niat baik untuk berangkat umrah ternyata berujung pada kasus hukum yang mendera Lyra dan Fadlan.

Bermulai saat Lyra Virna dan Fadlan hendak menunaikan ibadah umrah, namun tak kunjung diberangkatkan oleh sebuah agen travel. Lyra pun kemudian berkeluh kesah perihal situasi tersebut, padahal ia sudah membayar untuk keberangkatannya ke Tanah Suci. Namun keluh kesah tersebut dianggap sebagai pencemaran nama baik, sehingga Lasti Annisa, pemilik Ada Tours pada 19 Mei 2017 melaporkan ke pihak berwajib dengan nomor pelaporan LP/2424/2017/PMJ/Ditreskrimsus.

 

Dalam laporannya, disebutkan pihak Lyra Virna dituduh telah mencemarkan nama baik dan UU ITE. Tak terima dengan hal tersebut, Fadlan dan Lyra Virna melaporkan balik Annisa.

Belum selesai kasus tersebut, Fadlan kembali tersangkut masalah hukum lainnya. Kembaran Fadli itu dianggap telah melakukan penipuan terhadap Rachmawati Soekarno Putri. Isu yang santer terdengar, kasus tersebut berkaitan dengan asmara Rachmawati terhadap Fadlan.

 

Fadlan diduga melakukan penipuan dengan jumlah kurang lebih Rp5 miliar terkait investasi. Kasus tersebut diduga terjadi pada 23 Agustus 2016 dan mulai ramai diperkarakan pada medio November 2017.

 

Heboh kasus dugaan ujaran kebencian Ahmad Dhani

Ahmad Dhani menjadi salah satu artis yang kerap dibicarakan di tahun 2017. Hal tersebut lantaran sikapnya yang anti terhadap Ahok. Ia tidak segan berbicara lantang, saat Pilkada DKI Jakarta lalu. Hal itu justru menyeretnya ke wilayah hukum. Sebab, para pendukung Ahok dan Djarot menilai ada unsur ujaran kebencian dalam cuitan Ahmad Dhani di media sosial. Tahun 2016, Ahmad Dhani pernah ditahan di Mako Brimob dan diperiksa lantaran tuduhan makar.

Ahmad Dhani kemudian ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ujaran kebencian melalui media sosial. Polisi mengaku telah memiliki bukti kuat dalam penetapan status ayah lima anak itu, medio November 2017.

 

Kasus First Travel, seret nama Syahrini dan Vicky Shu

Kasus dugaan penipuan, penggelapan dan pencucian uang yang dilakukan First Travel, menyeret nama sejumlah artis, seperti Syahrini, Vicky Shu, mendiang Julia Perez dan Ria Irawan. Kasus First Travel menjadi sorotan lantaran banyaknya korban yang merasa tertipu dengan harga murah ongkos umrah.

Sebagai artis yang pernah bekerjasama dan menggunakan jasa First Travel untuk menjalankan ibadah ke Tanah Suci, Syahrini dan Vicky Shu pun dipanggil pihak kepolisian. Syahrini datang dua kali memenuhi panggilan pihak kepolisian medio September dan Oktober 2017. Syahrini dengan tegas mengungkapkan bahwa dirinya membayar ongkos umrah bersama keluarga besarnya, meskipun mendapatkan diskon.

Begitupula dengan Vicky Shu yang menjelaskan kepada pihak penyidik, jika dirinya melakukan pembayaran dengan pihak First Travel. Jadi tidak gratis seperti yang dikabarkan selama ini.

 

Dewi Perssik versus petugas penjaga pintu jalur Transjakarta

Menjelang penghujung tahun, Dewi Perssik menuai pemberitaan. Bermula saat Dewi Perssik dan suaminya menerobos jalur transjakarta di kawasan Pejaten, Jakarta Selatan, Jumat (24/11/2017). Petugas penjaga jalur busway menghentikan kendaraan yang dikemudikan Angga. Terlibat percekcokan. Video tersebut menjadi viral dan diperbincangkan di media sosial.

Merasa dirinya dipermalukan di depan umum, petugas pintu jalur busway itu melaporkan Dewi Perssik dan Angga pada Sabtu (2/12/2017). Dewi Perssik pun kemudian melaporkan balik.

 

Kasus Narkoba yang melibatkan artis

Sejumlah nama artis berurusan dengan polisi terkait narkoba. Bahkan ada nama artis yang sebelumnya berkampanye perihal bahaya narkoba, malah kemudian ditangkap karena penyalahgunaan narkoba. Berikut ulasannya.

1. Andika The Titans

Andika ditangkap pihak kepolisian medio Februari 2017. Ia terbukti memiliki narkoba jenis tembakau gorila sebanya 2 paket bungkus plastik. Andhika diamankan Satuan Narkoba Polrestabes Bandung di kaasan Sukasari, Bandung. Andika divonis bersalah dan menjalani masa hukuman selama 8 bulan. Namun kemudian, Andika bebas bersayarat pada Selasa (29/8/2017).

2. Ridho Rhoma

Banyak yang tak menyangka, Ridho Rhoma, anak Rhoma Irama terjerat narkoba. Ia ditangkap medio Maret 2017 beserta barang bukti sabu seberat 0,7 gram di sebuah hotel di kawasan Jakarta Barat. Divonis 10 bulan penjara, namun Ridho kemudian diputus menjalani rehabilitasi pada 19 September 2017.

3. Iwa K

Iwa Kusuma atau Iwa K ditangkap di Bandara Soekarno Hatta lantaran kedapatan membawa ganja di dalam bungkus rokok pada medio April 2017. Iwa K Divonis 6 bulan tahanan dengan ketentuan rehabilitasi di RSKO Cibubur, Jakarta Timur. Awal November, Iwa K kemudian bebas.

4. Ammar Zoni

Tertangkapnya Ammar Zoni dengan barang bukti ganja seberat 39,1 gram dan sabu tentu saja mengejutkan. Apalagi nama Ammar tengah naik daun. Ia tertangkap bersama dua orang temannya oleh tim Reserse Narkoba Unit I subnit 2 Satnarkoba Polres Jakarta Pusat, di kediamannya di kawasan Perumahan Pesona Kahyangan, Depok, Jawa Barat, medio Juli 2017.

Ammar Zoni dihukum satu tahun penjara. Namun setelah menjalani proses hukuman selama 5 bulan, Ammar melakukan rehabilitasi jalan di Panti Rehabilitasi Natura, Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

5. Axel Matthew Thomas

Axel ditangkap medio Juli 2017 di Hotel Kristal, Jakarta Selatan.. Anak sulung Jeremy Thomas itu terbukti membeli narkoba jenis Happy Five sebanyak 1 strip dari seorang temannya.

6. Pretty Asmara

Pretty Asmara ditangkap tim Subdirektorat 2, Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya di Hotel Grand Mercure Kemayoran, Jakarta Pusat, medio Juli 2017. Pretty diduga sebagai seorang pengedar di kalangan artis pendatang baru. Dalam penangkapan tersebut, beberapa artis baru dan model juga ikut diperiksa.

7. Tora Sudiro dan istri

Tora Sudiro secara mengejutkan ditangkap di rumahnya bersama sang istri lantaran dituduh mengonsumsi Dumolid atau obat penenang, medio Agustus 2017. Saat pemeriksaan, polisi menyita barang bukti sebanyak 30 butir Dumolid. Namun Tora dan istrinya kemudian dibebaskan dan hanya menjalani rehabilitasi lantaran dianggap tidak mengetahui bahwa Dumolid tersebut termasuk dalam jenis narkoba.

8. Marcello Tahitoe

Usai manggung, Marcello Tahitoe ditangkap di kediamannya lantaran dugaan kepemilikan ganja, medio Agustus 2017. Saat ini, ello masih menjalani proses rehabilitasi di RSKO, Cibubur.

9. Tio Pakusadewo

Di penghujung tahun 2017, publik dikejutkan dengan penangkapan Tio Pakusadewo pada Selasa (19/12/2017) di kediamannya. Tio ditangkap tanpa perlawanan. Bersama dengan penangkapannya, polisi menyita barang bukti berupa sabu seberat 1,06 gram dan alat isapnya.

Semoga kasus di kalangan artis bisa menjadi pelajaran bagi masyarakat untuk lebih menjaga diri dari hal yang tidak baik.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading