Sukses

Entertainment

Disebut Lebih Seram dari Pengabdi Setan, Ini Sinopsis Film Perempuan Tanah Jahanam

Fimela.com, Jakarta Film terbaru karya Joko Anwar, Perempuan Tanah Jahanam akan dirilis di bioskop Indonesia pada 17 Oktober 2019. Trailer film ini sudah resmi dirilis di akun YouTube Base Entertainment pada Senin (16/9/2019).

Seperti dikutip dari situs filmindonesia, Perempuan Tanah Jahanam ini berkisah tentang Maya dan Dini yang mencari peruntungan di kota. Maya tak punya keluarga di Jakarta, sehingga Dini pun menjadi orang penting di hidupnya.

Untuk bertahan hidup, mereka pun melakukan berbagi cara termasuk berbisnis. Akan tetapi kegagalan selalu mengikut mereka. Hingga suatu ketika, Maya mendapatkan kabar jika ia punya warisan keluarga di kampung asalnya.

Maya dan Dini pun menuju kampung tempat keluarganya dulu. Sesampainya di sana, mereka melihat rumah besar kosong. Akan tetapi situasi di sekitar rumah tersebut sangat aneh, pasalnya banyak kuburan anak-anak.

Hingga suatu mala, Maya mendengar jeritan perempuan yang hendak melahirkan. Lantaran penasaran, ia pun menuju asal suara dan menyasikan proses kelahiran tersebut. Dari situlah, sedikit demi sedikit misteri kampung itu mulai terungkap.

Film Perempuan Tanah Jahanam ini dibintangi oleh Asmara Abigail, Christine Hakim, Tara Basro, Marissa Anita, dan Ario Bayu. Film ini merupakan kerja sama rumah produksi Indonesia (Rapi Film dan Logika Fantasi), Korea Selatan (CJ Entertainment), dan Hollywood (Base Entertainment dan Ivanhoe Pictures).

Lebih Seram dari Pengabdi Setan

Joko Anwar mengklaim jika Perempuan Tanah Jahanam jauh lebih mendebarkan dari Pengabdi Setan. Hal tersebut disampaikan Joko Anwar saat konferensi pers peluncuran trailer dan poster Perempuan Tanah Jahanam di kawasan Senayan, Jakarta, Senin (16/9/2019). Joko meyakini jika Perempuan Tanah Jahanam akan lebih menggedor adrenalin penonton di bioskop.

"Kalau Pengabdi Setan masih baik ya, masih ramah ke penonton. Nah ini tuh bener-bener menggendor jantung. Kita saja yang bikin, masuk ke kulitnya," ungkap Joko Anwar.

Menurut Joko, pemilihan lokasi syuting yang dilakukan di beberapa desa terpencil di Jawa Timur menjadi sensasi lain yang akan didapat penonton yang menyaksikan.

"Kita syuting bener-bener di tempat terpecil beneran. Kita syuting di lima kota, Banyuwangi, Malang, Pasuruan, Lumajang, Gempol, Ijen, ada tujuh. Hutannya di tiga tempat, Banyuwangi, Ijen, sama di Lumajang. Hutannya aja ada tiga. Kita berbeda karena lebih menggigit, jantung kayak turun ke perut," terangnya.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading