Sukses

Parenting

Stop Pujian Palsu! Yuk, Puji Anak Kita dengan Cara yang Benar!

Seberapa banyak pujian yang harus kita berikan kepada anak seringkali menjadi perdebatan di antara para pakar pemerhati anak dan psikolog. Beberapa orang berpendapat bahwa memberikan anak terlalu banyak pujian akan membuat anak menjadi tidak peka pada hasil kerjanya yang sesungguhnya, egois, bahkan pamrih. Di negara-negara tertentu seperti Cina, memberikan pujian terhadap hasil kerja anak merupakan hal yang langka dan dianggap tabu.

Tapi, menahan pujian kepada anak-anak juga tidak baik, karena akan membuat anak merasa tidak dihargai atas jerih payahnya dan akibatnya akan membuat perkembangan emosional mereka menjadi terganggu. Lalu, apa yang harus kita lakukan?

Dilansir dari laman www.justmommies.com, Anda harus berusaha untuk memberikan pujian dengan benar kepada anak-anak. Sebisa mungkin, hindarilah pujian palsu yang akan membuat anak-anak kesulitan menilai kemampuannya sendiri.

Pujian palsu juga akan membuat anak menjadi pamrih terhadap perbuatan baik yang mereka lakukan. Jika Anda terlalu sering memberikannya pujian bahkan untuk hal-hal yang tidak layak untuk mendapatkan pujian, pada akhirnya anak akan belajar bahwa bagaimanapun cara yang ia gunakan, selama hasilnya baik ia pasti akan menuai pujian. Hal ini akan merusak mentalitas anak, sebab pada akhirnya dia tidak akan bisa belajar arti dari sebuah usaha yang sungguh-sungguh untuk memperoleh prestasi, dan mulai melakukan kecurangan-kecurangan demi hasil yang baik yang akan membawanya pada pujian yang sebenarnya tidak layak untuk ia terima.

Selain itu, berikanlah ketulusan Anda saat memuji dan jangan sekedarnya saja. Jika anak Anda berprestasi dan prestasi itu layak mendapatkan pujian, sampaikanlah pujian dengan tulus dan penuh kasih sayang. Sebab, anak akan bisa merasakan apakah pujian yang ia dapatkan merupakan pujian yang tulus atau asal-asalan saja, apalagi jika anak sudah berusia di atas 5 tahun. Mereka akan sangat perasa.

Spesifik dalam memberikan pujian kepada anak juga penting. Hindari memberikan pujian-pujian ambigu seperti "Good Job!" yang bisa terdengar setengah hati saat Anda mengucapkannya. Sebagai gantinya, berikan pujian yang lebih spesifik seperti "Good job! Bunda suka pilihan warna kamu untuk gambar ini, cerah. Warnai lagi ya." Pujian yang spesifik akan membuat anak menjadi tahu bagian mana dari tindakannya yang pantas diberi pujian. Sehingga ia akan selalu berusaha untuk melakukan yang terbaik dalam setiap aktivitasnya.

Sebagai tambahan, jagalah keseimbangan saat Anda ingin memberikan pujian kepada anak. Pastikan bahwa pujian yang Anda sampaikan pada ananda benar-benar karena dia berhak mendapatkannya. Fokuskanlah pujian pada nilai positif dari sebuah prestasi dan usaha yang keras untuk mencapai prestasi tersebut. Artinya, meski dia gagal dalam melakukan sesuatu, tapi Anda melihatnya telah berusaha dengan keras, tetaplah puji usaha tersebut dan pacu ia untuk lebih bersemangat dalam mencapai prestasi lainnya.

Nah, mulai biasakan untuk memberikan pujian dengan benar untuk Anak ya. Sebab, jika kita tidak memberikan pujian dengan benar dan terlalu sering memberikan pujian palsu, hal ini akan berdampak negatif pada tumbuh kembang anak. Selain itu, memberikan pujian palsu juga akan membuat pujian tulus yang Anda sampaikan kepada anak akan terlihat sama saja dengan pujian-pujian lainnya.



(vem/ama)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading