Sukses

Parenting

Cegah Anak Terlibat Kriminal, Ini yang Perlu Dilakukan Orang Tua

Kasus pemerkosaan dan pembunuhan yang dialami oleh gadis berumur 14 tahun bernama Yuyun di Bengkulu yang dilakukan oleh 14 pelajar laki-laki yang sedang mabuk alkohol sangatlah tragis dan memilukan. Tak terbayangkan bagaimana gadis sebelia itu harus mengalami pelecehan seksual dan kekerasan tak berperikemanusiaan yang membuatnya sampai kehilangan nyawanya.

Melihat peristiwa ini Henni Norita dari Tim Psikologi Hikari Montessori mengatakan perilaku pelajar laki-laki tersebut dilatarbelakangi oleh sering menonton video porno via ponsel atau DVD ditambah dengan dalam keadaan mabuk alkohol. Perilaku tersebut muncul karena konsumsi alkohol yang berlebihan, misal kadarnya di atas 30-40 persen, maka minuman beralkohol tersebut dapat menimbulkan efek samping gangguan mental organik (GMO), yaitu gangguan dalam fungsi berpikir, merasakan, dan berperilaku.

Foto: dok. Vemale

Timbulnya GMO itu disebabkan reaksi langsung alkohol pada sel-sel saraf pusat. Karena sifat adiktif alkohol itu, orang yang meminumnya lama-kelamaan tanpa sadar akan menambah takaran/dosis sampai pada dosis keracunan atau mabuk. Mereka yang sudah terkena GMO biasanya mengalami perubahan perilaku, seperti ingin berkelahi atau melakukan tindakan kekerasan lainnya, tidak mampu menilai realitas, terganggu fungsi sosialnya, dan terganggu pekerjaannya.

Perubahan fisiologis juga terjadi, seperti cara berjalan yang tidak mantap, muka merah, atau mata beler. Perubahan psikologis yang dialami oleh konsumen misalnya mudah tersinggung, bicara ngawur, atau kehilangan konsentrasi. Efek samping terlalu banyak minuman beralkohol juga menumpulkan sistem kekebalan tubuh.

"Mereka yang sudah ketagihan biasanya mengalami suatu gejala yang disebut sindrom putus alkohol, yaitu rasa takut diberhentikan minum alkohol. Mereka akan sering gemetar dan jantung berdebar-debar, cemas, gelisah, murung, dan banyak berhalusinasi," jelas Henni.

Karena latar belakang tersebutlah, perilaku menyimpang dapat dilakukan seperti pemerkosaan sampai pembunuhan dalam keadaan seseorang yang sedang dalam pengaruh alkohol.

Sebagai orang tua yang mendidik remaja laki-laki, berikut sejumlah hal yang perlu dilakukan:

1. Kurangi penggunaan gadget.

2. Ajarkan penggunaan gadget untuk keperluan pembelajaran dan komunikasi positif.

3. Arahkan pada aktivitas yang menjadi minatnya (olah raga, seni, jurnalis, dll)

4. Lakukan komunikasi efektif.

5. Kaitkan agama dalam aktivitas sehari-hari(bukan sekedar rutinitas ibadah).

Selain itu, ada sejumlah hal yang perlu dihindari oleh orang tua dalam mendidik anak. Tujuannya agar tumbuh kembang anak tetap optimal dan berlangsung dengan baik. Berikut tiga hal yang sebaiknya dihindari orang tua saat mendidik anak:

1. Hindari pola asuh permisif.

2. Hindari pola asuh otoriter yang akan menyebabkan remaja lebih percaya dan nyaman dengan teman ketimbang orangtuanya.

3. Hindari komunikasi satu arah.

Mendidik anak dengan tepat bisa mencegahnya terjerumus dalam tindak kriminalitas. Sehingga tak ada lagi pelaku tindak kriminalitas yang nekat memperkosa sampai menghilangkan nyawa seperti yang terjadi dalam kasus Yuyun. Kasus Yuyun mungkin bukan satu-satunya kasus pelecehan seksual yang pernah terjadi di Indonesia. Tetapi inilah saatnya kita buka hati, mendengarkan dan berbuat: kekerasan seksual harus dihentikan!

(vem/yun/nda)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading