Sukses

Parenting

5 Mitos dan Fakta Seputar Anak Penyandang Autisme

Fimela.com, Jakarta Anak-anak berkebuhan khusus seperti halnya anak dengan sindrom autisme sering kali diabaikan oleh orang-orang di sekitarnya. Anak-anak ini tidak jarang dikucilkan, dianggap berbeda dan diremehkan. Namun Sahabat Fimela, bagaimana pun keadaan mereka, mereka tetap anak-anak yang membutuhkan dukungan dan kasih sayang sama dari orang-orang yang ada di sekitarnya.

Melansir dari laman wikipedia.com, anak autisme adalah anak istimewa. Autisme bukanlah penyakit kejiwaan karena ini disebabkan oleh gangguan pada otak sehingga otak tersebut tidak berfungsi selayaknya otak normal lainnya. Umumnya, anak-anak yang mengalami autisme mengalami masalah dalam belajar, bersosialisasi, komunikasi maupun bahasa. Mereka juga kesulitan buat fokus.

Bicara mengenai anak autisme, melansir dari laman hellosehat.com, ada beberapa mitos seputar anak autisme yang sering beredar di sekitar kita. Berikut mitos tersebut beserta faktanya.

Mitos Seputar Anak Austis

1. Imunisasi Bisa Menjadi Penyebab Anak Autisme

Hal ini hanya mitos belaka Mom. Penelitian yang ada menyebutkan jika tidak ada hubungan antara imunisasi dengan autisme. Tahun 2011, Institute of Medicine menyatakan bahwa imunisasi merupakan hal yang aman dan tidak menyebabkan anak autisme. Imunisasi justru mencegah anak mengalami infeksi atau penyakit tertentu.

2. Hanya Anak Laki-laki yang Mengalami Autisme

Mitos selanjutnya adalah hanya anak laki-laki yang mengalami autisme. Padahal kenyataannya, anak perempuan juga memiliki kemungkinan mengalami sindrom autisme. Ya, meskipun kemungkinan ini terbilang kecil. Yang pasti, autisme bisa dialami siapa saja tanpa memandang suku, etnis, gender, umur maupun suku.

3. Anak Autisme Tidak Bisa Berbicara

Banyak mitos yang beredar terkait hal ini. Tidak heran jika banyak orang percaya jika anak autisme tidak bisa berbicara. Faktnya, anak bukan tidak bisa berbicara melainkan ia mengalami kesulitan untuk berkomunikasi secara verbal. Para ahli mengungkapkan jika semua anak bisa dilatih berbicara. Semua anak penyandang sindrom ini bisa berkomunikasi dengan baik dengan pelatihan yang baik serta benar.

Mitos Lainnya

4. Anak Autisme Tidak Memiliki Emosi dan Kasih Sayang

Mitos selanjutnya yakni anak autisme tidak memiliki emosi maupun kasih sayang. Pada kenyataannya, anak autisme sebenarnya sama dengan anak yang sehat dan normal lainnya. Mereka bisa merasakan kasih sayang, emosi dan cinta dari orang-orang di sekitarnya. Mereka bahkan bisa merasa stres, depresi bahkan marah. Hanya saja, anak-anak dengan sindrom ini memiliki cara tersendiri untuk mengungkapkan emosinya.

5. Semua Anak Autisme Memiliki IQ Tinggi

Beberapa mitos menyebutkan jika anak dengan sindrom autisme memiliki IQ tinggi. Faktanya, setiap anak memiliki IQ yang berbeda-beda antara satu sama lainnya. Tidak semua anak autisme memiliki IQ yang tinggi. Karena IQ tinggi bisa dipengaruhi oleh banyak hal bukan sebatas apakah ia anak autisme atau bukan.

Sahabat Fimela, itulah beberapa mitos mengenai anak autisme yang kerap beredar di masyarakat. Jika ada anak autisme di sekitarmu yang sesuai dengan mitos di atas, mungkin itu hanya kebetulan saja. Yuk, makin bijak lagi menanggapi mitos maupun fakta yang kerap beredar di sekitar kita.

Selalu sayangi buah hati bagaimana pun keadaannya. Setiap anak pasti memiliki keistimewaan masing-masing. Jangan pernah merasa sedih apalagi marah ketika buah hati tidak sama dengan anak-anak lainnya.

Simak Juga Video Berikut Ini:

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading