Sukses

Parenting

3 Penyebab Bayi Jarang Menangis dan Tahu Kapan Harus Khawatir

Fimela.com, Jakarta Mulai dari lahir, bayi secara alami mulai berkomunikasi melalui tangisan. Bahkan ketika lapar, mengantuk, hingga kurang sehat bayi akan menangis untuk memberitahukan kepada orang tuanya.

Justru ketika bayi tidak atau jarang menangis membuat orang tua khawatir.  Lalu apakah bayi menangis tanda bahaya?

Melansir sehatq, bayi jarang menangis tak perlu khawatir sebab bayi juga memiliki sifat dan temperamen berbeda-beda. Berdasarkan riset yang terbit pada jurnal European Child & Adolescent Psychiatry, umumnya, bayi menangis selama 1-2 jam sehari.

Namun, jika sudah mencapai 3 jam ke atas dalam sehari, tangisan bayi tersebut dapat dikatakan sebagai tangisan hebat. Atau jika sahabat Fimela ragu, dapat langsung berkonsulitasi dengan dokter.

Melansir Alodokter, berikut ini alasan mengapa bayi jarang menangis.

1. Jadwal menyusui atau makan tepat

Memangis menjadi tanda si kecil lapar. Nah jika menyusui atau anak sudah makan di waktu yang tepat anak tidak akan merasa lapar.

2. Anak merasa nyaman dan bersih

Bayi menangis juga karena popoknya sudah harus diganti. Jika orang tua sering mengganti popok tentu anak akan merasa nyaman apalagi si kecil menggunakan pakaian lembut dan suhu ruangan yang membuatnya nyaman. Tentu anak pun tidak akan menangis.

3. Temperamen

Beberapa bayi memiliki karakter yang mudah beradaptasi dengan situasi dan orang-orang baru, sehingga mereka terkesan tidak rewel dan jarang menangis. Sebagian bayi justru memiliki karakter yang sebaliknya, jadi ia mudah rewel.

Lalu kapan perlu khawatir jika anak jarang memangis? Jika anak kurang aktif atau terlihat lesu dan sering mengantuk. Tidak nafsu makan atau menyusui, berat badan turun drastis. Langsung tanyakan dokter terkait hal ini.

#changemaker

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading