Sukses

Parenting

8 Fakta Menyusui yang Membantu MengASIhi dengan Tenang dan Nyaman

Fimela.com, Jakarta Setelah menjalani perjuangan selama proses kehamilan dan persalinan, seorang ibu akan masuk ke tahapan yang tak kalah menantang yaitu menyusui. Sebab menyusui bayi baru lahir tidak selalu datang secara alami atau mudah, terutama bagi ibu baru.

Namun di balik tantangan dalam mengASIhi, momen menyusui bisa menjadi pengalaman yang penuh kasih sayang dan ikatan yang tak terlupakan untuk ibu yang layak diperjuangkan. Sayangnya masih banyak mitos yang didengar para ibu tentang menyusui yang kadang membuat bingung atau menurunkan semangat untuk terus mengASIhi.

Lewat Mothercare Modern Parent IG Live, destinasi belanja untuk orangtua dan anak tersebut memberi informasi pada para dengan menggandeng dr. Nisa Fathoni, SpOG, IBCLC, dokter spesialis kebidanan dan kandungan Brawijaya Hostpital Saharjo. Untuk membagikan fakta-fakta menarik seputar menyusui bertajuk "Persiapan Melahirkan, Mitos, dan Fakta Tentang Menyusui".

“Menyusui bukan hanya proses pemberian ASI kepada anak, namun lebih dari itu, momen menyusui dapat digunakan untuk membangun ikatan dan kedekatan antara ibu dan anak. Mothercare secara secara aktif mengajak Ibu untuk dapat memberikan ASI karena ASI merupakan faktor penting bagi pertumbuhan bayi," ujar Vasudev Kataria, Senior Vice President Mothercare Indonesia.

 

1. Kapan ASI keluar?

Proses laktogenesis, persiapan proses pengeluaran ASI dimulai sejak 16–22 minggu, tetapi hormon progesterone menahan ASI untuk tidak keluar terlebih dahulu sebelum bayi lahir. Setelah bayi lahir dan hormon progesterone turun barulah ASI dapat keluar.

ASI baru keluar di fase laktogenesis kedua yaitu kurang lebih 20 – 30 jam pasca persalinan. Pada dasarnya ASI baru akan keluar ketika ada rangsangan hisapan bayi. Sehingga Ibu jangan panik dan sedih terlebih dahulu jika ASI tidak langsung keluar.

 

2. Fakta Produksi ASI

Ketika hamil dan menyusui tubuh Ibu pun menyesuaikan tahapan tersebut. Produksi ASI yang keluar diawal memang cenderung lebih sedikit, karena menyesuaikan kapasitas lambung bayi yag baru lahir yang dapat menerima cairan sebanyak 5 – 7ml. Namun seiring dengan bertambahnya usia dan kebutuhan anak, produksi ASI pun terus bertambah.

 

3. Frekuensi Pemberian ASI

Begitu pula dengan frekeunsi pemberian ASI, usia 0 – 6 bulan sesuaikan dengan siklus dan kapanpun bayi membutuhkan, namun biasanya 8 hingga 12 kali dalam sehari. Bayi di atas 6 bulan sudah disarakan untuk mendapatkan MPASI dan ASI akan diberikan disela-sela pemberian MPASI.

Presentae perbandingan pemberian ASI dan MPASI untuk anak usia 6 bulan keatas ada 70% dan 30%. Sedangkan untuk anak usia 1 tahun keatas ASI 30% dan MPASI 70%.

 

4. Perbedaan foremilk dan hindmilk

Foremilk atau ASI depan adalah ASI yang keluar di awal sesi menyusui, kaya akan laktosa, rendah lemak dan memiliki konsistensi yang cair. Sedangkan hindmilk atau ASI belakang adalah ASI yang keluar di saat sesi menyusui akan berakhir, mengandung lebih banyak kalori dan lebih kental.

Meski sedikit berbeda, keduanya memiliki peran yang sama pentingnya dalam memenuhi kebutuhan nutrisi si Kecil. Namun, ketidakseimbangan foremilk dan hindmilk dapat mengganggu pencernaan dan pertumbuhannya. Tidak usah khawatir, karena masalah ini dapat diatasi dengan berkonsultasi ke dokter anak dan konselor ASI.

 

5. Tetap bisa menyusui walaupun memiliki flat nipple

Mitos yang berkembang bahwa ibu dengan flat nipple tidak dapat menyusui, pernyataan ini dapat dipatahkan dengan menggunakan metode AMUBIDA. Aryola sebagian besar masuk dan bagian atas lebih terlihat dari bagian bawah. Mulut bayi terbuka lebar. Bibir terpuntir keluar. Dagu bawah menempel ke payudara ibu.

 

6. Asupan Busui

Mengonsumsi makanan dengan nutrisi seimbang untuk hasil ASI yang maksimal, ibu harus mencukup gizi dan nutrisi selama kehamilan dan menyusui. Ibu tetap makan 3 kali sehari yang sesuai dengan panduan piring makan dan ditambah dengan 2 kali makanan selingan yang banyak mengandung protein.

Tak lupa minum air sebanyak 2.5 hingga 3 L setiap harinya. Selain itu Ibu juga dapat mengkonsumsi vitamin tambahan atau suplemen.

 

7. Manfaatkan alat pumping untuk pemberian ASI yang maksimal

Menyusui secara langsung memiliki banyak manfaat salah satunya membangun bonding antara ibu dan anak. Namun terdapat beberapa situasi yang mengharusnya Ibu memompa ASI untuk membantu menjaga kelancaran proses menyusui. Mothercare memiliki dua pilihan pompa ASI yaitu Philips Avent double breast pump atau Spectra Dual S breast pump.

 

8. Bra Menyusui

Bra khusus menyusui memang terlihat hampir sama dengan bra pada umunya. Namun sesungguhnya bra menyusui dapat memberikan kenyamanan dan dukungan bagi payudara yang semakin besar dan sensitif selama menyusui. 

Bravado Body Silk Seamless Nursing Brad bisa menjadi pilihan yang pas karena terbuat dari bahan yang lembut dan berkualitas sehingga nyaman digunakan sepanjang hari. Keuntungan lainnya dari bra ini adalah jika sering menggunakan pompa ASI, dapat memasangkan bra tersebut dengan Bravado Clip and Pump Hands-Free Nursing Bra Accessorry yang memberikan kemudahan dan keleluasaan saat menyusui dan memompa.

Selain melalui gerai yang berada di pusat perbelanjaan, Mothercare juga menyediakan fasilitas pilihan berbelanja melalui online seperti layanan belanja Chat to Shop melalui WhatsApp di nomor +622129181155, website mothercare.co.id, aplikasi Mothercare yang dapat diunduh melalui App Store dan Play Store, atau marketplace Mothercare Official Store di Tokopedia, Shopee, Lazada, Zalora, Blibli.com, dan JD.id.

#Elevate Women 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading