Sukses

Parenting

Ketahui Penyakit Menular yang Rentan Dialami Anak Usia 10-12 Tahun

Fimela.com, Jakarta Anak berusia 10-12 tahun rentan tertular penyakit dari berbagai lingkungan disekitarnya. Penyakit menular ini berisiko pada anak-anak sebab daya tahan tubuhnya masih lemah dan sistem kekebalannya belum matang. Bahkan, anak-anak pun mungkin kurang memiliki kebiasaan sehat seperti misalnya mencuci tangan sebelum makan.

Hal tersebut membuat anak akan mudah terkena penularan penyakit yang disebabkan oleh penyebaran bakteri ataupun virus. Terlebih lagi, orang tua tentu menginginkan anggota keluarga terutama anak selalu sehat dan tumbuh kuat. Dengan begitu, sebagai orang tua hendaknya mengetahui pedoman perawatan untuk memastikan anak menerima perawatan dengan baik.

Saat daya tahan tubuh anak turun, kurangnya istirahat serta asupan gizi, maka penyakit menular pun akan dengan mudah menyerang. Dilansir Indian Express, Senin (1/11/2021), Fimela telah merangkum beberapa penyakit menular yang rentan dialami anak-anak usia 10-12 tahun.

Cacar Air

Cacar air merupakan penyakit menular ringan yang sebagian besar akan menjangkiti anak berusia di bawah 12 tahun. Biasanya, gejala akan dimulai dengan rasa sakit, ruam dan demam. Dalam satu atau dua hari, bintik-bintik merah muncul dan berkembang dengan berisi cairan. Pada akhirnya, cacar air ini akan mengering dan rontok. Bintik-bintik muncul pertama kali di dada, punggung, kepala atau lehar lalu menyebar.

Umumnya, gejala muncul antara satu hingga tiga minggu setelah infeksi. Jangka waktu penularan adalah satu sampai dua hari sebelum ruam muncul, namun ini tidak menutup kemungkinan bisa menularkan yang lainnya.

Untuk meredakan demam, cobalah untuk memium parasetamol dengan dosis yang dianjurkan. Kemudian, mandi dan mengenakan pakaian yang longgar serta nyaman. Mengoleskan losion kalamin pun dapat membantu meredakan gatal. Sebaiknya, cegah untuk menggaruk agar mengurangi risiko bahaya lainnya.

Sakit Telinga

Ternyata, anak-anak sering mengalami sakit telinga yang disebabkan oleh berbagai faktor, seperti infeksi telinga atau infeksi di kulit telinga, sakit gigi yang menjalar ke rahang hingga ke telinga, tekanan dari pilek atau sinus dan sebagainya. Dokter anak perlu memeriksa telinga anak untuk membedakan penyebab dari sakit telinga tersebut. Jika sakit telinga diikuti dengan demam tinggi, melibatkan kedua telinga atau memiliki gejala penyakit lain, maka disarankan untuk mengonsumsi antibiotik. Namun, ada beberapa infeksi telinga yang sebenarnya disebabkan oleh virus dan tidak memerlukan penggunaan antibiotik.

Penyakit Tangan, Kaki dan Mulut

Pada biasanya, penyakit virus menular ini tidak serius. Anak-anak kemungkinan besar tertular melalui air liur, cairan melepuh dan pelepasan virus melalui tinja. Gejalanya akan meliputi demam, sakit tenggorokan dan kurang nafsu makan. Luka yang menyakitkan di bagian belakang tenggorokan pun dapat berkembang. Sementara, ruam kulit akan muncul di telapak tangan dan telapak kaki. Jika tanpa pengobatan, biasanya ini bisa hilang dalam 7 hingga 10 hari.

Sakit Tenggorokan

Penyakit yang satu ini sering terjadi pada anak-anak. Di sisi lain, antibiotik sesungguhnya tidak diperlukan untuk sakit tenggorokan yang disebabkan oleh virus. Dalam kasus tersebut, tidak perlu adanya pengobatan khusus dan anak dapat kembali sehat dalam waktu tujuh hingga sepuluh hari.

Campak

Gejala umum yang terjadi pada campak akan muncul 7 sampai 12 hari setelah infeksi. Masa infeksinya adalah 4 hari sebelum ruam muncul hingga 4 hari setelah menghilang. Gejala lainnya termasuk pilek, batuk dan mata berair. Campak jauh lebih berbahaya daripada cacar air, campak Jerman atau gondongan. Vaksinasi MMR merupakan cara paling efektif untuk mencegahya. Untuk meredakan demam dan ketidaknyamanan, cobalah untuk memberi anak parasetamol atau ibuprofen.

Penyakit Gondok

Dalam penyakit ini, gejala timbul 14 sampai 25 hari setelah infeksi. Diperkirakan masa infeksinya 6 hari sebelum pembengkakan di wajah dan berakhir sekitar 5 hari kemudian. Beberapa gejala lainnya seperti rasa sakit secara umum, suhu tinggi, bengkak dan nyeri di sisi wajah serta di bawah dagu. Pembengkakan biasanya terjadi dimulai di satu sisi dan kemudian pindah ke sisi lain, meski ini tidak selalu terjadi.

Untuk meredakan nyeri pada kelenjar yang bengkak, berikan anak parasetamol atau ibuprofen dengan dosis yang tepat. Kemudian, sebaiknya anak mengonsumsi banyak cairan. Namun, hindari jus buah karena meningkatkan aliran air liut yang dapat memperburuk rasa sakit si anak.

Sejumlah penyakit menular diatas memang sering disepelekan. Sebaiknya, untuk mencegah penyakit tersebut menular kepada anak dengan membuat anak memiliki gaya hidup sehat seperti mengonsumsi makanan sehat dan berolahraga agar meningkatkan daya tahan tubuh sehingga anak bisa selalu sehat.

Ditulis: Atika Riyanda Roosni

 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading