Sukses

Parenting

Tips Pola Asuh Anak Generasi Alpha, Anak Kelahiran Setelah 2010 yang Serba Teknologi

Fimela.com, Jakarta Dalam pola pengasuhan anak di tiap zaman itu memiliki tantangan masing-masing. Begitu pula zaman serba digital dan perkembangan teknologi pesat seperti saat ini. Anak-anak yang lahir di era ini, terkhusus kelahiran tahun 2010 ke atas disebut sebagai generasi alpha dengan karakteristik generasi yang sangat melek teknologi. 

Sebagai orang tua dari anak-anak generasi alpha perlu menerapkan pola asuh yang lebih revolusioner dan menyesuaikan dengan perkembangan teknologi ini. Artinya orang tua harus sama-sama melek teknologi sehingga paham bagaimana cara pikir anaknya dan bagaimana mengarahkan mereka dengan tepat.

Untuk memperingati Hari Anak Nasional yang jatuh pada 23 Juli 2022, Tokopedia menggandeng dokter anak dan UMKM yang bergerak dalam memenuhi makanan sehat untuk anak untuk berbagi informasi terkait pola asuh generasi alpha. Berikut tips pola asuh anak generasi alpha dari dokter spesialis anak, Citra Amelinda.

Terapkan Pola Asuh Responsif

“Dalam pola asuh responsif, orang tua diharapkan memaksimalkan anak untuk berkembang sesuai potensi terbaiknya. Orang tua sebaiknya tidak memaksakan kehendak atau bersikap otoriter, maupun terlalu cuek,” jelas dr. Citra.

Respons langsung dan perhatian orang tua terhadap anak juga sangat penting. Saat anak mengajak berbicara atau bertanya, misalnya, jawablah dengan bahasa yang mudah dipahami dan berikan kesempatan agar anak merespons kembali. Jika anak masih bayi, perhatikan tatapan mata dan ocehan yang juga merupakan bentuk komunikasi anak kepada orang tuanya.

Selalu melibatkan anak dalam menerapkan pola asuh adalah hal terbaik dari pola asuh responsif. Citra mengungkapkan bahwa apabila ada tidak didengarkan atau dilibatkan akan membuat anak tumbuh tidak sesuai potensi yang dia punya dan anak juga sulit terbuka dengan orang tua.

Bekali Anak dengan Edukasi Seksual Sejak Dini

Paparan informasi sangat melimpah dan tak tertampung di era ini. Ada berbagai macam informasi di luar sana dan sangat mudah diakses oleh siapa pun termasuk anak-anak. Bahkan sampai ke informasi yang sebenarnya belum siap orang tua bagikan pada anak tapi mereka telah terpapar terlebih dahulu.

“Dulu di media biasanya ada logo bimbingan orang tua, namun karena saat ini ada smartphone, tablet, atau laptop mereka bisa browsing sendiri. Sehingga kita perlu mengajarkan hal-hal yang perlu diketahui oleh anak kita, salah satunya sex education,” jelas dokter Citra.

Tidak perlu hal berat, Citra menyebutkan ada lima hal yang perlu dijelaskan pada anak, yaitu bagian tubuh mana saja yang privat, orang lain tidak boleh menyentuh tubuh anak sembarangan karena ‘tubuhmu itu milikmu’, ajari tentang consent atau konsep ‘tidak berarti tidak’, ajak anak untuk terbuka tentang hal-hal yang membuat mereka sedih, dan ingatkan selalu berani minta bantuan.

Sex education sebaiknya dibekali pada anak sejak bayi, karena paparan informasi membutuhkan batasan pada anak untuk bersikap bijak dengan informasi yang ada di luar sana. Dan faktanya di era sekarang bayi pun sudah menggunakan teknologi.

Dampingi Anak Saat Hadapi Masalah dan Ajarkan Disiplin

Dampingi anak ketika stres menghadapi masalah sambil membimbing mereka dengan brainstorming berbagai ide untuk memecahkan masalahnya. Pengalaman berharga ini dapat membangun kepercayaan diri dan kemampuan problem solving sesuai usia sejak dini.

Selain itu, anak butuh rutinitas yang teratur karena hal ini penting dalam membentuk kebiasaan baik sehingga menimbulkan perasaan aman dan nyaman bagi anak. Orang tua dapat menerapkan jadwal yang teratur dan konsisten untuk tidur, makan hingga bermain sesuai dengan kebutuhan yang berbeda tiap usia

 

Penuhi Asupan Makan dan Nutrisi Berimbang

“Pola asah, asih dan asuh juga meliputi asupan nutrisi yang baik sejak lahir. Berikan ASI dan MPASI yang bergizi dan adekuat untuk menunjang tumbuh kembang anak. Pastikan orang tua memberikan berbagai variasi makanan bergizi lengkap yang terdiri dari protein, karbohidrat, serat dan lemak dalam jumlah dan proporsi yang disesuaikan dengan usia,” tambah dr. Citra.

Namun, apabila kedua orang tua tidak memiliki waktu yang cukup untuk menyiapkan makanan sehat untuk anak karena bekerja atau lain hal. Di era teknologi ini ada banyak pilihan makanan sehat dan ramah anak yang bisa jadi pilihan. Salah satunya UMKM mitra Tokopedia yang berfokus membuat makanan segar, bergizi, dan tanpa MSG sehingga aman untuk anak, yaitu Resep Roemah.

 Penulis: Tasya Fadila

#Women for Women

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading