Sukses

Parenting

2 Hal Ini Bisa Jadi Faktor Kecerdasan Anak

Fimela.com, Jakarta Kecerdasan anak merupakan hal penting yang harus diperhatikan. Memiliki anak yang cerdas tentunya akan menjadi suatu kebanggaan tersendiri bagi para orangtua. Kecerdasan anak dapat dilatih dan dikembangkan sejak dini, dan ada banyak cara untuk melakukan hal itu. Namun, bagaimana caranya orangtua paham mengenai tingkat kecerdasan anak mereka? Jawabannya adalah tes IQ. 

Sebagian besar peneliti bergantung pada skor tes IQ untuk membandingkan perbedaan kecerdasan serta untuk memastikan sejauh mana peran faktor-faktor yang berhubungan dengan kecerdasan anak. Dalam hal ini, terdapat dua faktor yang dapat mempengaruhi kecerdasan anak. Kedua faktor tersebut adalah faktor genetik dan lingkungan. Merangkum dari berbagai sumber, berikut merupakan penjelasan mengenai dua faktor yang mempengaruhi kecerdasan anak.

Faktor genetik

Kecerdasan anak ternyata berkaitan dengan faktor genetik. Namun perlu diketahui bahwa kecerdasan genetik tidak dikendalikan oleh satu "gen kecerdasan" melainkan ini merupakan hasil interaksi kompleks antara banyak gen. Kecerdasan merupakan suatu hal yang kompleks, yang berarti bahwa ada banyak sejumlah gen yang bekerja sama untuk menentukan skor IQ seseorang. 

Meski faktor genetik berperan besar dalam menentukan kecerdasan anak, studi genetik menunjukkan bahwa kemampuan kognitif umum juga dipengaruhi oleh status sosial ekonomi, dan apakah anak tersebut diberi kesempatan untuk mengasah kemamuan potensial yang dimilikinya. Namun, memiliki kecerdasan genetik tentunya menjadi sebuah keuntungan bagi anak jika hal tersebut terus diasah dan dipertahankan hingga anak tersebut dewasa.

Melansir dari verywellmind.com, berikut merupakan bukti bahwa faktor genetik mempengaruhi kecerdasan anak:

  • Studi menunjukkan bahwa skor IQ anak kembar identik lebih mirip dibandingkan dengan anak kembar fraternal.
  • Saudara kandung yang dibesarkan di lingkungan yang sama memiliki IQ yang lebih mirip dibandingkan dengan saudara angkat yang dibesarkan di dalam rumah yang sama.

Sebagai tambahan, mengutip dari familyeducation.com, gen yang mengendalikan kognisi lebih mungkin diwarisi oleh ibu. Hal ini dikarenakan banyak alel (bentuk-bentuk alternatif dari gen) yang mengandung penentu kecerdasan dibawa oleh kromosom X. Karena perempuan memiliki dua salinan kromosom X sedangkan pria hanya memiliki satu, maka kemungkinan besar alel ini diturunkan pada anak.

Selain itu, kemampuan kognitif secara umum juga hanya diturunkan dari ibu. Beberapa penelitian tentang genetika kecerdasan telah menemukan bahwa gen untuk fungsi kognitif tingkat lanjut yang diwarisi dari ayah dapat dinonaktifkan secara otomatis.

Faktor lingkungan

Faktor genetik memang berperan dalam menentukan skor IQ seseorang, namun lingkungan juga dapat menjadi penentu kecerdasan anak. Menelaah kembali definisi kecerdasan yang merupakan kombinasi dari kecenderungan genetik dan pencapaian pendidikan yang sebenarnya. Status ekonomi berperan penting dalam menentukan kesempatan apa yang diberikan kepada seseorang selama masa hidupnya. Kesempatan untuk mengembangkan kecerdasan tersebut diperlukan untuk mencapai potensi penuh seseorang.

Seorang anak yang lahir dengan kecenderungan genetik yang biasa saja dapat mencapai skor IQ rata-rata jika tumbuh dengan pola makan yang sehat dan pendidikan yang menyeluruh. Jika anak tersebut memiliki orang tua di rumah yang selalu membantu perihal pekerjaan rumah, membuatkan makanan yang sehat dan bergizi, lingkungan baik yang dapat digunakan oleh anak untuk bermain dan belajar, maka anak tersebut dapat memiliki kecerdasan yang luar biasa walaupun memiliki faktor kecerdasan genetik yang biasa saja.

Mengutip dari verywellmid.com, berikut bukti mengenai lingkungan yang mempengaruhi kecerdasan anak:

  • Kembar identik yang dibesarkan secara terpisah memiliki skor IQ yang kurang mirip dibandingkan dengan kembar identik yang dibesarkan di rumah yang sama.
  • Kehadiran di sekolah berdampak pada tingkat IQ seseorang.
  • Anak-anak yang diberi ASI selama 12 bulan atau lebih memiliki tingkat IQ yang lebih tinggi pada usia 30 tahun 

 

*Penulis: Frida Anggi Pratasya.

#Women for Women

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading