Sukses

Parenting

5 Tips Menyapih Anak Optimal menurut Para Ahli

Fimela.com, Jakarta Saat dianugerahkan buah hati, kamu tidak hanya harus siap menyusuinya, tetapi juga harus “tega” menyapih si kecil. American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan pemberian ASI saja pada bayi selama 6 bulan pertama kehidupannya. Setelah itu, para ibu dianjurkan untuk mengkombinasikan makanan padat dan ASI hingga bayi berusia minimal 1 tahun.

Akan tetapi, sebagian ahli sepakat bahwa menyusui harus terus dilanjutkan selama hal tersebut menguntungkan ibu dan bayi. Banyak wanita memilih untuk menyapih setelah bayinya berumur setahun. Pada usia ini, bayi mulai bisa berjalan, berbicara, dan lebih banyak memgkomsumsi makanan padat.

Kapan pun kamu memutuskan untuk menyapih, yang pasti akan ada tantangan sendiri ketika si buah hati menolak untuk disapih. Namun, kamu tidak perlu khawatir. Berikut, kami telah menyortir 5 tips terbaik dalam menyapih anak a la National Childbirth Trust (NCT) UK!

Lakukan Transisi Secara Bertahap

Ada kekhawatiran di mana jika kamu memutuskan untuk berhenti menyusui total secara langsung, akan membuat payudaramu menjadi terlalu penuh ASI. Jika sudah demikian, dapat mengarah mastitis, yakni infeksi yang menyakitkan dan berpotensi serius pada payudara.

Solusinya adalah menggunakan metode transisi. Kamu dapat mulai dengan mengganti ASI dengan susu alternatif pada hari-hari tertentu. Seiring berjalannya waktu, kamu dapat mengurangi jumlah menyusui satu per satu secara bertahap.

 

Tawarkan Susu Alternatif pada Anak

Jika anak kamu sudah berusia di atas satu tahun, kemungkinan besar mereka tertarik sudah mulai untuk mencoba susu alternatif. Pada tahap ini, ajarkanlah anak untuk minum susu dari gelas. Hal ini sangat baik untuk mencegah anak terlalu nyaman menghisap botol, yang dapat menyebabkan kerusakan gigi.

Berikan Distraksi

Kamu mungkin mengetahui bahwa perhatian balita cenderung mudah dialihkan. Kamu dapat menggunakan metode distraksi pada anak untuk menunda menyusui saat kamu keluar, misalnya. Seringkali balita akan lebih mudah menerima perubahan seperti in, apalagi jika dilakukan secara konsisten .

Sebagai langkah awal, kamu mungkin bisa mengalihkan perhatiannya dengan menawarkan aktivitas menarik seperti jalan-jalan ke taman alih-alih menyusui.

Gunakan Metode ‘Don’t Offer, Don’t Refuse’

Metode ini dapat membantu mengurangi pemberian ASI secara perlahan dan menyebabkan anak kamu berhenti menyusui secara bertahap seiring berjalannya waktu. Yang perlu kamu lakukan hanyalah tidak lagi aktif menawarkan ASI. 

Jangan menolak jika balita kamu meminta untuk disusui, tetapi pada saat yang sama, berhentilah menawarkan mereka menyusu seperti yang kamu lakukan sebelumnya.

Seiring bertambahnya usia balita kamu, lebih energik dan terlibat dalam aktivitas, kamu mungkin menyadari bahwa mereka secara alami berhenti bertanya. Cara ini bisa membuat kamu berhenti menyusui secara perlahan dan bertahap.

Buat Persetujuan Time Frame Menyusui dengan Anak

Jika kamu ingin berhenti menyusui balita atau anak prasekolah, cara ini mungkin akan cocok. Buatlah persetujuan time frame dengan anak untuk berhenti menyusui setelah tanggal tertentu, seperti ulang tahun berikutnya. PRnya adalah kamu mungkin perlu memperkuat si kecil dengan mengingatkan tanggal berhenti seiring semakin dekatnya waktu.

Sahabat Fimela, demikianlah 5 tips optimal dalam menyapih anak. Kami memahami bahwa menjadi seorang ibu bukanlah hal yang mudah dijalankan. Namun, tetap semangat untuk merawat si kecil dengan sepenuh hati, ya!

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading