Sukses

Relationship

Bisa Memengaruhi Kesehatan Mental, Ini 6 Tips Menghadapi Suami yang Narisistik

Fimela.com, Jakarta Menikah adalah komitmen seumur hidup. Namun, memiliki pasangan narsistik dapat merusak kesehatan mental. Apakah Sahabat Fimela tidak yakin bagaimana menghadapi suami yang narsis? Narsisistik mengembangkan sikap tidak peduli dan kurang kasih sayang. Mereka sering membutuhkan kepastian dan perhatian. Biasanya, orang tidak menganggap tindakan mereka berbahaya. Namun, sebagian lainnya membutuhkan terapis untuk menyembuhkan sifat narsistik tersebut.

Nah, jika yakin suamimu mungkin orang yang terlalu narsis, berikut beberapa tips untuk menghadapinya. Yuk, simak selengkapnya di bawah ini.

1. Lakukan Percakapan Terbuka

Narsisis cenderung egois dan sulit menerima kritik. Mereka selalu berusaha untuk mengontrol pembicaraan. Jadi, saat kamu berbicara, ingatlah untuk tetap tenang. Bahkan argumenmu yang paling eksplisit pun sering kali diabaikan oleh pasanganmu. Namun, berusahalah untuk meyakinkan dia tentang bagaimana tindakannya dapat merugikan dirimu dengan memaparkan kasus. Jangan menuduh suamimu dan cobalah untuk tidak membentaknya. Percakapan terbuka adalah cara yang baik untuk mengungkapkan perasaanmu.

2. Cari Tahu Pemicunya

Cari tahu penyebab tindakannya. Kamu mungkin dapat menghadapi suami narsistik dengan lebih baik dengan belajar tentang rasa tidak aman yang dia coba sembunyikan dengan panik. Konsultasikan dengan teman atau keluarganya untuk mendapatkan nasihat mereka tentang cara menangani masalahnya. Mereka mungkin menyadari sudah berapa lama dia memiliki pemikiran ini. Kamu juga akan dapat belajar tentang masa lalunya. Masalah rasa tidak aman umum terjadi pada orang dengan gangguan kepribadian narsistik, dan masalah ini sering menyebabkan mereka bertindak. Jika kamu telah melihat pola ini baru-baru ini, cobalah untuk menentukan apa yang mungkin memicu tindakannya.

3. Ketahui Perilakunya yang Sebenarnya

Seorang suami narsistik bisa sangat menawan dan memikat. Mereka unggul dalam menyusun cita-cita luhur dan gambar yang menyanjung diri sendiri. Orang-orang ini berbohong, menipu, dan melakukan apa pun yang mereka inginkan karena mereka kecanduan merasa sangat istimewa tentang diri mereka sendiri. Pasanganmu mungkin menolak pendapatmu jika kamu mengkonfrontasinya tentang tindakannya. Tetapi menyadari tingkah lakunya yang tulus akan memungkinkanmu menemukan jawaban terbaik.

4. Bicaralah untuk Diri Sendiri

Penderita narsistik memiliki harga diri yang rendah dan menolak untuk menerima tanggung jawab atas kesalahan mereka. Narsistik juga berjuang untuk memahami tindakan mereka dan bagaimana mereka dapat membahayakan orang lain. Kamu mungkin berpikir sulit untuk mengubahnya dan satu-satunya perilaku yang dapat kamu pengaruhi adalah perilakumu sendiri. Namun perlu diingat bahwa ini tidak berarti bahwa kamu tidak dapat memiliki pernikahan yang sukses, itu hanya berarti bahwa itu mungkin tidak muncul seperti yang kamu perkirakan. Kata-kata suportif, kelembutan, dan nasihatmu mungkin dapat mengubah sudut pandangnya. Bersikaplah konsisten dan jelas tentang apa yang tidak dapat diterima dan bagaimana kamu ingin diperlakukan, tetapi ingatlah bahwa mungkin sulit bagi mereka untuk memahaminya.

5. Berhenti Fokus pada Dia

Orang dengan sifat narsistik terlibat dalam aktivitas mencari perhatian. Mereka senang tetap menjadi sorotan. Suamimu mungkin tidak menghargai semua pengorbanan yang kamu lakukan untuknya, dan kamu mungkin tidak akan pernah bisa memuaskannya dengan perbuatanmu. Pendapatmu mungkin segera tampak tidak relevan. Berhenti berkonsentrasi padanya, kalau begitu. Luangkan waktu untuk diri sendiri untuk bekerja menuju tujuanmu. Hasilnya, kamu akan lebih bahagia.

6. Buat Keputusan

Individu narsistik senang melihat orang lain menderita karena mereka kurang empati dan kasih sayang. Namun, jika kamu dan pasangan mengalami masalah ini, cobalah untuk tidak menyimpan ketidakpuasanmu sendiri. Hadapi masalah dengan lembut dan tenang. Nyatakan hakmu dan beri tahu dia bagaimana tindakan dan komentarnya memengaruhi hidupmu. Selain itu, bersikaplah konsisten dan eksplisit tentang perilaku yang kamu harapkan darinya. Namun ketahuilah bahwa dia dapat memilih untuk mengabaikanmu atau tidak memperhatikanmu. Kamu mungkin memutuskan untuk mengakhiri hubungan jika dia terus mengabaikanmu dan tidak peduli denganmu.

Ketika menghadapi suami yang narsistik, akan lebih baik jika kamu tetap bersabar dengan mencari solusi dan penyebab dari munculnya sikap tersebut. 

#WomenforWomen

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading