Membuat perempuan percaya diri dengan pakaian terbaru Colorbox x Dinda Puspitasari bertemakan Girl Empowement.

Perempuan ini buat ilustrasi terkait isu sosial soal perempuan modern yang ngena banget.

Shinta W. Kamdani. Kami bertemu dengannya pada suatu sore, di sela-sela jadwal meeting yang begitu padat. Managing Director of Sintesa Group, Presiden Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD), sekaligus Wakil Ketua Umum Kadin bidang Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim ini tetap terlihat bersemangat, walau hari itu masih harus melewati serangkaian agenda hingga larut malam. Dari obrolan yang cukup singkat dengannya, kami mendapat begitu banyak inspirasi. (Fotografer: Windy Sucipto)

Christie Kanter. Perempuan 26 tahun yang seorang public relations ini baru saja meluncurkan sebuah buku inspiratif Glancing Through Life, yang mengangkat tema seputar tujuan hidup, pilihan, kesulitan, kebahagiaan, dan cinta. Seperti apa sosok di balik kumpulan tulisan penuh motivasi dan penyebar virus positif ini? Fotografi: Windy Sucipto

Sara Blakely tak bisa dipisahkan dari label yang membesarkan namanya: Spanx. Perusahaan pakaian dalam itu didirikan tahun 2000 oleh Sara dengan seluruh tabungan pribadinya. Bagaimana perjuangannya hingga masuk dalam jajaran perempuan muda kaya raya versi Forbes dan salah satu orang paling berpengaruh di dunia versi Time? Simak.

Christina Stephens seorang perempuan biasa, ahli terapi okupasional dan peneliti klinis di St. Louis, Missouri. Dia tak menduduki kursi penting di perusahaan raksasa, juga tak memiliki kekayaan berlimpah, seperti perempuan-perempuan yang namanya ada dalam daftar perempuan paling berpengaruh dunia. Namun, bukan berarti darinya kita tak bisa mendapat inspirasi.

Julie Larson-Green, perempuan kelahiran 1962 tahun yang sudah bekerja untuk Microsoft selama lebih-kurang 20 ini baru saja dipilih untuk memimpin divisi Devices and Studios Engineering Group, sebagai ganti divisi yang ditinggal Don Mattrick hijrah ke Zynga. Dia, perempuan dengan jabatan tertinggi di perusahaan raksasa yang mayoritas berisi pekerja lelaki itu.

Dinobatkan sebagai The Self-Made Women Billionaires of 2013, siapa pun pasti terbiasa menikmati kehidupan supermewah. Namun, tidak untuk Zhang Xin Fang. Mantan buruh perempuan asal China yang baru didapuk masuk dalam jajaran 10 perempuan miliarder dunia versi majalah Forbes ini, toh lebih memilih hidup sederhana.

Emily Rapp. Seorang penulis kelahiran Nebraska ini terlahir dengan fisik tak sempurna. Kakinya bahkan diamputasi saat usianya masih 4 tahun, dan sejak saat itu dia harus menggunakan kaki palsu. Kisah hidupnya begitu luar biasa karena keterbatasan tak menghentikan mimpinya. Semua terasa bahagia sampai di satu titik Emily sempat merasa putus asa, bukan karena kondisinya, melainkan ketika sang anak divonis menderita penyakit mematikan. Hidupnya pun berubah.

Perempuan tak butuh kekuatan, perempuan hanya butuh cinta untuk menjadi kuat. Ungkapan inilah yang paling tepat untuk menggambarkan perjuangan ketiga perempuan hebat yang di antara permasalahan hidup masing-masing, masih mau peduli kepada khalayak.